Pemerintah Perancis mengatakan bahwa Kamp tersebut ditinggali sekitar 7.000 orang yang hidup dalam kondisi kumuh.
Mereka akan ditawarkan untuk pindak ke pusat-pusat pengungsian di seluruh Peranis.
Namun ada kekhawatiran bahwa sejumlag migran akan menolak untuk pergi karena mereka masih ingin berupaya mencapai Inggris.
Di Calais sendiri ada sejumlah migran anak-anak yang terpisah dari orang tua atau pendamping mereka yang telah terlebih dahulu mencapai Inggris.
Badan Amal telah membantu Perancis untuk memproses anak di bawah umur yang berada di Kamp untuk dipindahkan ke Inggris.
Di tengah kekhawatiran untuk keselamatan mereka, Kementerian Dalam Negeri Perancis akan memindahkan anak-anak akan ke kontainer pengiriman yang dikonversi menjadi kamp saat pembongkaran kamp.
Mereka yang tinggal di kontainer akan dievakuasi segera.
Prose pemusnahan dan pemidahan pengungsi sendiri diperkirakan akan memakan waktu hingga tiga hari.
Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan tidak ingin menggunakan kekuatan tetapi jika ada pendatang yang menolak untuk meninggalkan, atau LSM yang menimbulkan masalah, polisi mungkin terpaksa untuk campur tangan.
[mel]
BERITA TERKAIT: