Bantahan itu dibuat menyusul pemutusan akses internet Assange awal pekan ini di Kedutaan Besar Ekuador di London di mana ia tinggal dan mendapatkan suaka.
Isu yang berkembang menyebut bahwa pemutusan akses itu sengaja dilakukan Ekuador didukung oleh Amerika Serikat untuk menghentikan langkah Assange membocorkan informasi-informasi berbahaya soal kampanye Hillary Clinton dalam pemilu Amerika Serikat.
Pemerintah Ekuador mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah mengintervensi pembatasan akses internet Assange dengan alasan untuk mencegah dampak data yang dirilis Assange berdampak pada kampanye AS.
"Pemerintah Ekuador menghormati prinsip non-intervensi di hubungan internal dengan negara lain," kata Menteri Luar Negeri Ekuador dalam sebuah pernyataan.
Namun demikian Ekuador menekankan bahwa dalam melakukan langkah tersebut tidak ada tekanan dari negara lain.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.