Begitu kata kelompok monitoring 38 Utara yang dijalankan oleh Johns Hopkins University School of Advanced International Studies akhir pekan ini.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa gambar satelit yang diambil pada 1 Otober lalu menunjukkan adanya peningkatan aktivitas pada satelit Sohae Launching Station. Termasuk adanya peti di landasan peluncuran dan kendaraan dekat bahan bakar dan oksidator bangunan.
Namun demikian ada beberapa struktur di landasan peluncuran yang ditutup sehingga masih belum jelas apakah operasi tersebut terkait dengan peluncuran, uji coba atau hal lainnya.
Korea Utara diketahui melakukan uji coba nuklir pertamanya pada tahun 2006 dan sejak saat itu PBB memberlakukan sanksi atas pengembangan senjata dan rudal mereka.
Uji coba nuklir baru-baru ini yang dilakukan Korea Utara terjadi pada 9 September lalu dan memicu reaksi negatif dari Korea Selatan, Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: