Badai yang membawa serta angin berkekuatan 230 km/jam dan hujan lebat itu dikenal dengan nama badai Matthew. Badai tersebut masuk kategori empat.
Akibatnya, jembatan yang menghubungkan ibukota Port-au-Prince dengan wilayah selatan Hatitu runtuh dan menyebabkan terputusnya akses jalan.
Menurut keterangan perwakilan PBB di Haiti, Mourad Wahba, setidaknya 10 ribu orang mengungsi dan rumah sakit dipadati oleh pasien.
Selain itu, masalah lain muncul seperti kesulitan air bersih serta kurangnya pasokan makanan.
Sedangkan menurut keterangan UNICEF, lebih dari 4 juta anak-anak menjadi korban akibat badai, baik secara langsung ataupun tidak.
PBB sendiri mencatat bahwa Haiti masih menghadapi bencana kemanusiaan terbesar pasca gempa besar tahun 2010 lalu dan kini keadaan diperburuk dengan sapuan badai besar.
[mel]