Warga Jepang Gandrungi Produk Indonesia

Pernak-pernik Toraja Laris Di Osaka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/dede-zaki-mubarok-1'>DEDE ZAKI MUBAROK</a>
LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK
  • Jumat, 26 Agustus 2016, 21:37 WIB
Warga Jepang Gandrungi Produk Indonesia
Ist
rmol news logo Sambil menikmati menikmati kesenian Angklung dan Tarian Mojang Priangan dalam Indonesia Week Osaka 2016, warga Jepang dan turis mancanegara yang lalu lalang di kawasan Umeda Sky Building juga tertarik dengan produk binaan BUMN. Aneka pernak pernik kerajinan motif Toraja laris manis diborong pembeli.
 
Hari kedua gelaran Indonesia Week Osaka 2016 (Jumat, 26/8), para pengunjung singgah ke stan-stan yang menjajakan produk asli Indonesia karya mitra binaan BUMN.  Stan yang ramai dikunjungi antara lain milik PT Angkasa Pura II (Persero) yang menyertakan dua perwakilan mitra binaan dari cabang Bandara Halim Perdanakusuma dan cabang Husein Sastranegara. Yakni produk Buning Handicraft yang merupakan spesialis home industry kerajinan tangan bordir, dan Namira Batik Garutan dengan produk unggulan ragam batik khas Garut yang dikreasikan dalam bentuk fashion, pajangan, dompet maupun kebutuhan sehari-hari.
 
Pada hari pertama yang dihelat kemarin, beberapa produk yang dijajakan mitra AP II itu sudah laku terjual.  Beragam perlengkapan motif bordir etnik Toraja merupakan produk yang paling diminati  masyarakat Negeri Sakura.

Ning Herdiningsih selaku pemilik usaha Buning Handicraft mengatakan, antuasiasme warga Jepang menginspirasinya untuk terus menghasilkan produk berkualitas.
 
Sedangkan Senior Officer Planning & Distribution PKBL AP II Djois Aryani menambahkan bahwa pihaknya terus berkomitmen mendampingi mitra binaan agar mampu menembus pasar internasional. Hingga saat ini, AP II sudah membina sebanyak 23 ribu usaha kecil menengah (UKM) di seluruh Indonesia. 
 
"Melalui ajang promosi seperti ini kami harap produk UKM mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Tidak hanya di dalam negeri tapi juga ke luar negeri," ungkapnya dalam keterangannya. 

Menurut Djois, AP II mendorong mitra untuk terus berinovasi demi menciptakan produk yang variatif dan berkualitas.
 
Selain AP II, berdiri pula stan Perum Jamkrindo yang menjajaki produk UKM unggulan berupa miniatur alat musik seperti gamelan, biola dan gitar terbuat dari kayu, serta miniatur Monas dan Keris berbahan tembaga. Berbagai pernak pernik itu dijual dengan kisaran harga 300-1000 Yen.
 
Yotaro Wada, salah satu warga Jepang mengaku sangat tertarik dengan produk-produk UKM BUMN yang dipamerkan pada Indonesia Week Osaka 2016. Dirinya memuji produk Indonesia yang beragam dan berkualitas.
 
"Orang-orang Indonesia sangat kreatif. Produk kerajinan Indonesia terkenal sangat bagus, beragam dan sudah maju, sehingga bisa meluas ke pasar internasional," jelas pria berusia 78 tahun itu usai memborong miniatur Monas dan Keris buatan mitra binaan Perum Jamkrindo.
 
Selain mengenalkan produk UKM, pagelaran Indonesia Week Osaka 2016 juga dimakudkan menarik minat warga Jepang berkunjung ke Indonesia. Pada acara yang dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis kemarin (25/8), para peserta memainkan Angklung secara serentak. Penampilan mereka terlihat semakin meriah dengan balutan ikat kepala dan syal batik lasem nuansa merah putih buatan mitra binaan BNI.
 
Pameran ragam budaya Indonesia di Osaka sendiri diharapkan menjadi magnet bagi warga Jepang dan wisatwan mancanegara sehingga target pemerintah menggaet satu juta wisatawan Jepang bisa tercapai. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA