Dalam sebuah konferensi pers di Florida, Trump mendesak Rusia untuk meretas dan mempublikasikan email Clinton dari server pribadi yang ia gunakan saat ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
"Rusia, jika mendengar, saya berharap kalian bisa menemukan 30 ribu email (Clinton) yang hilang," kata Trump seperti dimuat
The Guardian (Kamis, 28/7).
Clinton diketahui tidak menyerahkan sekitar 30 ribu pesan emailnya sebagai bagian dari investigasi terkait dengan email pribadinya karena dinilai mengandung pesan pribadi.
"Saya pikir kalian (Rusia) akan dihargai mati-matian oleh pers kita. Mari kita lihat jika hal itu terjadi," sambungnya.
Trunp menyebut bahwa email-email Clinton tersebut mengandung pesan-pesan "cantik".
Seruan Trump itu disampaikan menyusul munculnya tuduhan adanya peretasan email Komite Nasional Demokrat. Baik Trump maupun Rusia menolak tuduhan tersebut.
"Ini adalah kali pertama calon presiden utama secara aktif mendorong kekuatan asing untuk melakukan spionase terhadap lawan politiknya," kata penasihat kebijakan senior Clinton Jake Sullivan.
"Ini telah berubah dari masalah rasa ingin tahun dan soal politik menjadi isu keamanan nasional," sambungnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: