Burung itu ditangkap oleh sejumlah warga desa di Lebanon awal pekan ini. Mereka curiga karena pada burung tersebut terdapat alat pemancar GPS yang dipasang di bagian ekor. Selain itu, di bagian sayap juga terdapat label dan di bagian kaki burung tersebur terdapat cincin logam dengan ukiran tulisan "Tel Aviv Univ Israel".
Namun setelah diselidiki dan PBB ikut turun tangan, diketahui bahwa burung bangkai tersebut bukanlah mata-mata. Burung dengan rentang sayap selebar 1,9 meter itu diketahui terbang dari Cagar Alam Gamla di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel dan melintasi wilayah Lebanon.
Ia merupakan bagian dari proyek konservatif untuk memperkenalkan kembali raptor di Timur Tengah. Burung tersebut diketahui dibawa dari Spanyol tahun lalu dan dibebaskan di Gamla Nature Reserve di wilayah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.
"Dalam operasi rahasia dengan Lebanon dan dengan bantuan besar dari pasukan PBB dan unit penghubung PBB, Badan Lingkungan Hidup Israel dan Otoritas Taman mampu mengembalikan burung pemakan bangkai yang tertangkap beberapa hari yang lalu oleh penduduk desa Bint Jbeil, Lebanon," begitu pernyataan dari Israel seperti dimuat
BBC (Sabtu, 30/1).
Setelah dinyatakan bahwa burung tersebut bukanlah mata-mata Israel, penduduk desa yang menangkap segera memberikan makanan bagi burung itu. Saat dikembalikan, burung bangkai itu dalam kondisi lemah dan terdapat sejumlah luka di tubuhnya.
Ini bukan kali pertama burung pemakan bangkai ditangkap karena diduga sebagai mata-mata Israel. Tahun 2011 lalu Arab Saudi juga menangkap seekor burung pemakan bangkai di kota gurun pasir Hyaal.
[mel]
BERITA TERKAIT: