Assad Tolak Keinginan Barat Dan Saudi Bernegosiasi Dengan Teroris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Minggu, 13 Desember 2015, 07:05 WIB
Assad Tolak Keinginan Barat Dan Saudi Bernegosiasi Dengan Teroris
bashar assad/net
rmol news logo Pemerintahan yang sah di Suriah tidak akan bernegosiasi dengan teroris untuk mengakhiri konflik yang berlangsung bertahun-tahun.

Presiden Bashar Assad menyindir Barat dengan mengatakan, sekeras apapun mereka mendukung gang bersenjata sebagai oposisi politik, negaranya tidak akan bernegosiasi dengan teroris.

Penegasan itu dikatakan Assad kepada wartawan Agen Berita Spanyol (EFE), kemudian dikutip kantor berita di Rusia, RT.

Assad mengatakan, adalah kenyataan bahwa sebagian besar pejuang dan teroris bersenjata di Suriah merupakan tentara bayaran asing. Dalam hal ini Amerika Serikat dan sekutu mereka di Barat menginginkan kelompok-kelompok teroris itu terlibat dalam proses negosiasi.

"Oposisi adalah istilah politik, bukan istilah militer. Jadi, berbicara tentang konsep ini berbeda dari praktek. Sejauh ini, kita telah melihat bahwa beberapa negara, termasuk Arab Saudi, Amerika Serikat, dan beberapa negara Barat ingin kelompok teroris bergabung dalam negosiasi ini," kata Assad.

"Mereka ingin pemerintah Suriah untuk bernegosiasi dengan teroris, sesuatu yang saya pikir tidak akan diterima siapa pun, di negara manapun, "tambahnya.

Selain itu, Assad sekali lagi menegaskan bahwa pemerintahnya selalu terbuka untuk negosiasi dengan oposisi. Tapi, dia tegaskan lagi, oposisi harus didefinisikan dengan tepat.

"Oposisi, untuk semua orang di dunia ini, tidak berarti militan," tekan Assad.

Assad mengatakan, setiap kali kelompok teror bersenjata itu ingin mengubah sikap dan menyerahkan senjata, maka pemerintah Suriah siap menerimanya.

"Namun, untuk menerima mereka sebagai entitas politik, ini adalah sesuatu yang kami tolak," tegasnya.

Kesepakatan tentang resolusi damai, menurut Assad, hanya dapat dicapai dengan oposisi nasional yang nyata,  yang memiliki akar rumput dan bagian dari Suriah.

"Bukan dengan negara lain atau rezim dunia," ucap Assad. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA