Kepada media lokal Perancis, pria yang beridentitas "Sebastian", menceritakan bagaimana awalnya ia menolong wanita muda yang tergantung di jendela, pada ketinggian sekitar 15 meter, dan di saat bersamaan para teroris menembaki pengunjung konser yang berlangsung di Bataclan secara membabibuta.
Video penyelamatan yang dramatis itu diambil dari smartphone milik jurnalis
Le Monde, Daniel Psenny dan menyebar luas di media sosial dunia.
Identitas wanita yang tertolong itu belum diketahui. Namun diyakini bahwa ia telah selamat dari tragedi tersebut. Dalam rekaman ponsel, sang wanita terdengar terus berteriak minta bantuan. "Tolong aku, aku sedang hamil, tangkap aku bila aku jatuh."
Menurut surat kabar
La Provence, Sebastian melihat wanita itu dan berlari ke arahnya sambil menyelamatkan diri dari rentetan penembakan di dalam ruang konser.
"Dia memohon kepada orang-orang di bawah untuk menangkapnya jika ia melompat. Kekacauan terjadi di sana. Kami berada 15 meter di atas tanah,†ungkapnya, seperti ditulis kembali oleh
The Guardian."Saya bertahan selama lima menit dan kemudian wanita hamil itu memohon saya untuk membantunya kembali ke dalam bangunan. Itulah yang saya lakukan,†tambahnya.
Setelah penyelamatan heroik itu, ia tak memperhatikan ke mana wanita itu pergi. Namun beberapa menit kemudian ia sempat mendapat pukulan dari salah satu pelaku penyerangan. Sebastian pun berbaring dengan lebih dari selusin sandera lain yang ketakutan, sementara para penyerang yang bersenjata menembaki dari balkon.
Sebastian sempat mendengar para pelaku terlibat dalam negosiasi dengan aparat polisi yang berdatangan ke lokasi penyanderaan. Pelaku teror itu juga mengatakan kepada para sandera bahwa mereka datang untuk membuat para sandera menderita seperti yang terjadi pada penduduk Suriah.
Cerita lain hidup dari serangan di Bataclan datang dari seorang wanita berkebangsaan Irlandia, yang menceritakan bagaimana dia dan pacarnya berbaring di lantai dan berpura-pura mati.
Pada artikel di
The Guardian, seorang sandera Bataclan yang selamat, Katie Healy, menceritakan bagaimana sang kekasih, David Nolan, menyelamatkan nyawanya. Nolan melemparkan tubuhnya sendiri ke atas tubuh Healy untuk menyelamatkan sang kekasih. Nolan pun mendapat satu tembakan pada badannya.
"Kami berbaring di tanah di antara mayat-mayat, kami berpura-pura mati,†kenang Healy
"Kami melihat kaki seorang pria bersenjata yang berjalan melewati kami dan kami saling mengucapkan salam perpisahan. Lalu kami melihat seseorang membuka pintu di suatu tempat, dan kami hanya berlari," lanjut dia.
Pasangan ini berhasil mencapai jalan keluar dan mencari perlindungan di sebuah kompleks apartemen. Di sana seorang wanita muda mempersilakan mereka masuk ke apartemennya dan merawat Nolan yang terluka.
[ald]