Hal ini diberitakan
CNN beberapa saat lalu. Taj Muhammad, juga dikenal sebagai Rizwan, dituduh memimpin salah satu unit Taliban yang mengepung sekolah itu. Militer Pakistan mengatakan Rizwan telah mengakui serangan lain di wilayah yang sama.
Militan Taliban menyerang sekolah militer itu dengan senjata serbu dan bom bunuh diri yang diikatkan ke tubuh mereka. Serangan menargetkan sebuah auditorium yang penuh dengan anak-anal sekolah yang sedang ujian.
Kelompok Taliban memperingatkan umat Islam Pakistan untuk menghindari tempat-tempat yang berhubungan militer. Sekolah militer yang jadi sasaran Desember lalu adalah tempat bersekolah bagi sekitar 1.100 siswa dan staf, yang sebagian besar dari mereka adalah putra-putri personel tentara Pakistan di sekitar Peshawar.
Tragedi itu sendiri memicu simpati dan kecaman dari sejumlah tokoh internasional.
"Hati saya hancur oleh tindakan berdarah dingin tidak masuk akal dan teror di Peshawar yang membentang di depan kita. Saya mengutuk tindakan mengerikan dan pengecut ini," kata gadis belia aktivis pendidikan yang juga peraih Nobel, Malala Yousafzai.
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif. segera menyerukan tiga hari berduka atas tragedi tersebut. Sementara Perdana Menteri India, Narendra Modi, dengan tegas mengecam serangan Taliban tersebut.
Ungkapan senada pun juga keluar dari Gedung Putih. Dalam pernyataannya, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengecam serangan yang terjadi dan berdoa bagi para korban serta keluarga yang ditinggalkan. [ald]
BERITA TERKAIT: