Dalam pidato publik pertamanya sejak kudeta Jumat kemarin, Abdel-Malik al-Houthi mengatakan, keputusan untuk mendirikan sebuah pemerintahan baru dan membubarkan parlemen adalah tindakan yang bertanggung jawab dan diambil untuk kepentingan terbaik negara. Demikian dilansir
Al Jazeera.
"Orang-orang Yaman telah mengambil langkah besar dalam perjalanan mereka menuju kebebasan, martabat dan kemerdekaan," kata Houthi.
Houthi menyalahkan mantan presiden, Abed Rabbo Mansour Hadi, dan mengatakan akan menghadapi semua upaya menghasut rakyat Yaman.
"Beberapa kekuatan politik dan kolaborator, di dalam dan di luar Yaman, telah gagal untuk memahami bahwa orang-orang Yaman bersikeras mendirikan sebuah cara hidup bermartabat," tambah Houthi.
Houthi meluncurkan pidatonya di tengah situasi Yaman yang kisruh. Ribuan orang berunjuk rasa di seluruh negeri mengutuk "kudeta" kelompok Houthi.
Kelompok Houthi telah menguasai ibukota Sanaa pada September 2014, dan memaksa Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi mundur dari jabatannya pada Januari lalu. Kini mereka mengumumkan akan membentuk sebuah dewan nasional untuk menggantikan parlemen yang dibubarkan.
Houthi adalah kelompok pemberontak, juga dikenal sebagai Ansar Allah, beraliran Zaidism yang merupakan cabang aliran Islam Syiah. Pengikutnya berpopulasi sepertiga dari populasi Yaman dan memerintah Yaman Utara di bawah sistem sendiri yang dikenal sebagai "Imam" selama hampir 1.000 tahun sampai berakhir tahun 1962.
Pejuang Houthi mengambil nama mereka dari Hussein Badr al-Din al-Houthi. Dia memimpin pemberontakan pertama kelompok ini pada tahun 2004 dalam upaya untuk memenangkan otonomi yang lebih besar dan juga untuk melindungi tradisi keagamaan dan budaya Zaidi dari Islam Sunni.
Setelah Houthi tewas oleh militer Yaman pada akhir 2004, keluarganya mengambil alih perjuangan dan memimpin lima pemberontakan sebelum gencatan senjata ditandatangani dengan pemerintah pada tahun 2010.
[ald]
BERITA TERKAIT: