Penandatanganan tersebut digelar di sela-sela acara Dialog Nasional dalam Kongres III PPI Tiongkok pada Senin (12/5). Dilakukan oleh Ketua Umum PPI Tiongkok terpilih periode 2014-2015, Danny Wahyudi, dan VP Garuda Indonesia wilayah Tiongkok, Taiwan dan Hongkong, I Wayan Subagya.
Dialog Nasional yang bertema "Peran Pelajar Memperkokoh Kepemimpinan Baru dalam Mengisi Kemitraan Strategis Komprehensif RI-RRT" tersebut dibuka oleh Konsul Jenderal KJRI Shanghai, Kenssy D. Ekaningsih.
Narasumbernya adalah Santo Darmosumarto selaku Kepala Bidang Penerangan Sosial Budaya KBRI Beijing dan I Wayan Subagya. Bertindak sebagai moderator, Ahmad Syaifuddin Zuhri selaku Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Demisioner PPI Tiongkok.
Dalam rilis yang dikirimkan Zuhri, Konjen Kenssy dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa peran pelajar Indonesia sangat penting dalam hubungan RI-RRT, terlebih hubungan yang bersifat people to people contact. Dari situlah hubungan yang bersifat akar rumput berasal.
Selain itu, pelajar Indonesia adalah wakil dari pemerintah RI dalam mengenalkan budaya Indonesia secara langsung ke masyarakat Tiongkok. Diharapkan dari hubungan yang baik tersebut bisa memberi pemahaman kepada masyarakat Tiongkok bahwa Indonesia tidak seperti apa yang diberitakan oleh beberapa media di sana, terutama tentang kasus 1998 yang menimbulkan banyak pertanyaan masyarakat bahkan akademisi di Tiongkok sampai sekarang.
Ia berharap, dengan adanya PPI Tiongkok, para pelajar bisa saling bahu membahu dengan KBRI, KJRI dan stakeholder lainnya dalam mengenalkan Indonesia di sana.
Sementara Santo Darmosumarto mengatakan bahwa pelajar Indonesia di Tiongkok yang makin hari makin banyak adalah keuntungan dan tantangan tersendiri bagi KBRI karena bisa menjadi mitra atau duta di lapangan. Hal itu tentunya mendukung salah satu tugas KBRI yaitu pembinaan mahasiswa dalam upaya pemberdayaan, promosi, pembelajaran dan perlindungan.
Ia juga menerangkan tentang perkembangan hubungan dari sisi pemerintah RI-RRT yang mencapai level tertinggi yakni Kemitraan Strategis Komprehensif yang ditandatangani pada 2013 lalu, di mana kerjasama tersebut merupakan satu-satunya kerjasama bilateral Indonesia dengan negara asing.
Pembicara lainnya, I Wayan Subagya mengatakan sangat berbahagia bisa bekerjasama dengan PPI Tiongkok, apalagi dengan misi yang sama yakni membawa dan mempromosikan Indonesia di Tiongkok. Ia berharap dengan kerjasama tersebut semakin bisa saling sinergi dalam mensukseskan program pemerintah yang mentargetkan 3 juta wisatawan Tiongkok datang ke Indonesia tahun 2015.
MoU antara PPI Tiongkok dan Garuda Indonesia adalah momen yang sangat bersejarah dan kerjasama pertama yang dilakukan PPI Tiongkok. Sebelum ditandatangani, draf kerjasama tersebut dibahas cukup matang oleh peserta Kongres III dan diharapkan kerjasama tersebut bisa menjadi contoh bagi PPI Tiongkok yang akan bekerjasama dengan institusi atau pihak swasta lainnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: