Kepala Eksekutif LSM Pertubuhan Ilmuan Malaysia, Ahmad Fazrin Yahaya yang mengecam praktik tersebut menyatakan bahwa aksi bomoh itu merupakan upaya untuk mencari perhatian. Ia menyebut ritual semacam itu tidak sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.
"Sebagai seorang muslim, saya yakin doa tulus sebagai cara untuk meminta turun tangan Allah," katanya kepada wartawan di The Everly Hotel di Malaysia, Kamis (13/3) seperti dilansir
Asia One.
"Ritual tidak masuk akal itu mempermalukan muslim Malaysia dan nampaknya untuk membuat ejekan dari ajaran Islam yang benar," jelasnya.
Sebelumnya, Ibrahim yang menyebut dirinya Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP dengan gelar Datuk Mahaguru membawa air zam-zam, dua kelapa serta tongkat dan karpet 'ajaib' selaku perahu bagi dirinya dan para asistennya dalam ritual sesi kedua yang digelar di Anjung Tinjau bandara internasional Kuala Lumpur pada Rabu (12/3).
Ibrahim pada Senin (10/3) juga melakukan ritual sesi pertama di tempat yang sama dengan menggunakan teropong yang tersebut dari bambu serta penangkap ikan.
Ahmad Fazrin meminta departemen agaman menangani praktik-praktik semacam itu.
[rus]
BERITA TERKAIT: