Biasanya penyebab kecelakaan udara terjadi karena kegagalan mekanik, kesalahan pilot, atau cuaca buruk. Tapi kali ini, ada faktor lain yang diduga berkaitan dengan insiden tersebut. Yakni, ada dua penumpang yang membawa paspor palsu alias curian.
Dua paspor itu merupakan milik WN Italia dan Austria. Namun pihak berwenang dari kedua negara itu telah mengkonfirmasi bahwa kedua paspor tersebut dicuri di Thailand.
Seorang pejabat senior intelijen Amerika Serikat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus paspor curian tersebut. Ia mencatat bahwa dokumen perjalanan palsu sering digunakan oleh penyelundup dan imigran ilegal .
"Pada saat ini, kami belum mengidentifikasi ini sebagai aksi terorisme," kata pejabat itu, seperti dilansir
New York Times (Minggu, 9/3).
Namun dalam keterangan persnya kepada wartawan semalam (Sabtu, 8/3), CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya masih belum mau menanggapi apakah insiden tersebut berkaitan dengan aksi terorisme.
"Kami tidak mengesampingkan apapun. Itu hanya laporan," ujarnya.
Insiden berawal setelah pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 telah kehilangan kontak setelah terbang dari Kuala Lumpur pada pukul 00.40 (Sabtu, 8/3).
Kontak hilang diperkirakan pada pukul 02.40 waktu setempat, atau dua jam setelah lepas landas. Pesawat B777-200 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China ini awalnya diperkirakan akan tiba pukul 06.30.
[rus]
BERITA TERKAIT: