Bahkan Karzai pada Sabtu (25/1) dengan tegas mengusir pasukan AS, kecuali mereka mampu memulai kembali pembicaraan perdamaian dengan Taliban.
"Dalam perjanjian bilateral ini, kami ingin perdamaian bagi rakyat Afghanistan. Jika tidak, lebih baik mereka (pasukan AS) meninggalkan negara ini dan membiarkan negara kami menemukan jalannya sendiri," kata Karzai dalam konferensi persnya, sebagaimana dikutip dari
Reuters (Minggu, 26/1).
Sementara itu, hingga saat ini Karzai juga masih terus menekan pembicaraan dengan Taliban untuk memastikan bahwa Afghanistan tidak dibiarkan dengan pemerintah pusat yang lemah.
Perlu diketahui, sudah sejak tahun lalu AS terus mendesak Karzai untuk segera menandatangani perjanjian keamanan bilateral itu.
Namun Karzai telah menolaknya karena kehadiran pasukan AS di Afghanistan dianggap telah memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan bagi warganya.
Hal tersebut lantaran pasukan AS, yang berkoalisi dengan NATO, sering melakukan serangan udara yang menewaskan jatuhnya korban jiwa dari warga sipil.
[rus]
BERITA TERKAIT: