
Seorang diplomat Mesir diculik orang tak dikenal di Ibukota Libya,Tripoli, pada Jumat (24/1). Insiden penculikan tersebut terjadi selang beberapa jam setelah seorang pemimpin milisi Libya ditangkap di Mesir.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengkonfirmasi penculikan terhadap diplomatnya itu. Kemenlu mengatakan bahwa diplomat itu bekerja sebagai atase administrasi di Kedutaan Besar Mesir. Saat ini pihaknya mengaku tengah melakukan pembicaraan dengan penculik.
"Pembicaraan sedang dilakukan untuk membebaskannya," kata jurubicara kementerian itu sebagaimana dilansir
Reuters (Sabtu, 25/1).
Tak lama sebelum insiden penculikan, sebuah kelompok militan bernama Operations Room of Libya's Revolutionaries mengumumkan bahwa pemimpinnya, Shaban Hadia, telah ditangkap di Mesir.
Namun begitu, salah seorang pemimpin kelompok Adel al Gharyani membantah pihaknya telah menculik diplomat Mesir. Ia hanya meminta pemerintah Mesir untuk melepaskan Shaban.
"Kami memperingatkan pemerintah Mesir untuk melepaskan dia (Shaban). Jika hal ini tidak terjadi maka akan ada respon yang kuat dari pihak kami," ancamnya.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: