Tidak hanya itu, Ban juga menawarkan dukungan penuh kepada upaya regional tersebut.
"Sekjen menyambut baik hasil dari KTT Intergovernmental Authority on Development (IGAD yang diselenggarakan pada tanggal 27 Desember, yaitu menunjuk tim mediasi untuk bekerja sama dengan pemerintah Sudan Selatan dan oposisi dalam mencapai gencatan senjata, pembebasan tahanan dan bangunan menuju proses dialog damai," kata Ban seperti dikutip
Global Times (Minggu, 29/12).
Ban juga berjanji bahwa PBB akan selalu pasang badan untuk orang-orang Sudan Selatan dan terus melakukan segala upaya untuk melindungi warga sipil dari risiko dan memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan.
"Semua kekerasan, serangan dan pelanggaran hak asasi manusia harus segera diakhiri," tegasnya.
Sementara itu, Ban juga menyerukan kepada pemerintah dan semua pihak di Sudan Selatan untuk menjamin hak-hak dan keamanan warga sipil dilindungi.
Kekerasan di Sudan Selatan bermula ketika Kiir yang juga merupakan bagian dari etnis mayoritas Dinka menuduh Machar yang berasal dari kelompok etnis Nuer telah mencoba menggunakan kekuatan bersenjata untuk menumbangkan kekuasannya.
Atas hal tersebut, Kiir menangkap 11 politisi yang dinilai telah mencoba melakukan upaya menumbangkan kekuasaan. Konflik internal tersebut, menurut laporan PBB, setidaknya telah menewaskan 500 orang dan 35 ribu lainnya terpaksa mengungsi untuk menghindari konflik.
[wid]
BERITA TERKAIT: