"Antara tahun 2005 dan 2009, jumlah pengguna meningkat sebesar 53 masing persen dan 140 persen," tulis sebuah laporan dari Kementerian Afghanistan yang menangani masalah narkoba melansir, seperti dilaporkan
Daily News (Minggu, 10/11).
Dalam laporan itu menyebutkan jumlah pusat rehabilitasi narkoba meningkat sebesar 58 persen antara tahun 2009 dan 2012. Tetapi kapasitas keseluruhan hanya mampu menampung 5,9 persen dari pecandu.
Afghanistan memproduksi 90 persen dari semua obat-obatan terlarang yang ada di seluruh dunia. Hal tersebut terjadi lantaran bahan baku yang digunakan dalam obat-obatan tersebut diproduksi di negara ini.
Pada bulan Mei lalu, Badan PBB yang menangani peredaran obat terlarang (UNODC) merilis sebuah laporan yang menyebut produksi obat-obatan terlarang di Afghanistan mencatat rekor tertinggi pada tahun ini.
[zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: