UNESCO Bekukan Hak Suara Amerika Serikat dan Israel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Sabtu, 09 November 2013, 10:24 WIB
UNESCO Bekukan Hak Suara Amerika Serikat dan Israel
UNESCO/NET
rmol news logo Badan PBB urusan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya membekukan hak suara Amerika Serikat dan Israel. Ini dilakukan setelah kedua negara itu tidak membayar konstribusi keuangan anggota yang telah menunggak selama dua tahun, hingga batas waktu ditentukan.

Kedua negara diberi waktu hingga Jumat (8/11) untuk membayar kontribusi keuangan yang selama ini tak dibayarkan. Namun hingga tenggat terlewati UNESCO mengaku tidak menerima pengiriman uang dari Amerika maupun Israel.

"Dengan rasa hormat, saya sangat menyesal (memutuskannya). Ini adalah aturan kami. Kami telah kehilangan kontributor terbesar kami. Ini (sebenarnya) memiliki pengaruh pada semua program kami," kata Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, seperti dikutip dari New York Times (Sabtu, 9/11).

Negara adidaya itu enggan memberikan konstribusi finansial sejak Oktober 2011 atau setelah UNESCO menetapkan status keanggotaan penuh untuk Palestina. Berdasarkan UU, AS tidak bisa memberikan sumbangan keuangan kepada organisasi PBB yang mengakui keberadaan negara Palestina. Dengan demikian, AS harus rela haknya untuk memberikan suara di Majelis Umum dibekukan.

Saat menjadi anggota, AS memiliki peran penting dalam badan dunia ini. Setidaknya AS menyediakan dana sekitar 70 juta dolar AS atau sekitar 22 persen di luar anggaran tahunan. Namun selama AS "ngambek", UNESCO menutupi kekurangan itu dengan menciptakan dana darurat dari Arab Saudi, Qatar, Norwegia dan negara-negara lain. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA