Hal tersebut dilakukan akibat negara sekutu Amerika di Eropa ini telah digemparkan atas laporan media bahwa badan intelijen AS telah memantau komunikasi kanselir Angela Merkel dan puluhan juta panggilan teleponnya dengan Perancis dan Spanyol.
Inisiatif ini muncul setelah para pejabat AS dan Jerman mengadakan pembicaraan di Gedung Putih awal pekan ini.
Namun, sebagaimana dilansir
Global Times (Minggu, 3/11), beberapa anggota parlemen menyuarakan keraguannya atas kesepakatan ini. Mereka mengatakan bahwa AS bisa saja menggunakan perjanjian tersebut untuk mengurangi kecurigaan atas tindakannya, padahal tetap tak ubah untuk terus memata-matai negaranya.
Bukan kali ini saja hubungan kedua negara ini memanas. Pada awal tahun ini keretakan hubungan juga sempat memanas setelah pihak AS dilaporkan telah menyadap panggilan telepon, email, dan pesan teks kantor Uni Eropa di Jerman
.[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: