"Dua bom mortir ditembakkan oleh pemberontak M23 di daerah Ndosho, Goma pada hari Sabtu pagi. Penyerangan ini menewaskan tiga warga sipil dan melukai beberapa orang lainnya," laporan misi PBB di Kongo, Monusca.
Namun, sebagaimana dilansir
dari VOA (Minggu, 25/8), jurubicara pemberontak M23, Amani Kabasha, membantah pihaknya bertanggung jawab atas serangan mortir tersebut.
Pertempuran antara pemberontak M23 dan tentara Kongo, terjadi selang beberapa hari setelah pemberontak memasuki zona keamanan di sekitar Goma pada Rabu (21/8), yang menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil.
Para pemberontak M23 dan beberapa kelompok bersenjata lainnya di Kongo Timur berjuang untuk menguasai sumber daya mineral di negeri itu, seperti emas, bijih timah, yang digunakan untuk membuat banyak perangkat elektronik, termasuk ponsel.
Hal ini menyebabkan hampir tiga juta orang telah meninggalkan rumah sejak awal Mei 2012.
[wid]
BERITA TERKAIT: