Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, menjadi tersangka dua pengeboman yang terjadi saat kompetisi Boston Marathon berlangsung. Tamerlan (26) tewas diberondong peluru oleh petugas karena melawan saat penyergapan pada Kamis (18/4). Satu hari kemudian, pihak kepolisian juga menangkap Dzokhar di sebuah perahu milik warga yang diapakainya untuk bersembunyi dari pengejaran.
Sang ibu, Zubeidat Tsarnaev mengatakan bahwa dia dan suaminya akan ke AS karena sangat takut kalau anak laki-lakinya yang masih berusia 19 tahun itu harus menerima hukuman mati.
"Saya akan kehilangan dua anak laki-laki," katanya, seperti yang dikutip
ABC News (Senin, 22/4).
Namun, wanita yang tinggal di Republik Chechnya ini tidak mengatakan kapan ia bakal melakukan perjalanan ke AS. Meski memiliki paspor, ia takut tidak diizinkan oleh pihak imigrasi karena dia sekarang merupakan orangtua dari tersangka teroris.
[ald]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: