Mantan Presiden Prihatin dengan Kekerasan di Myanmar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Sabtu, 06 April 2013, 18:37 WIB
Mantan Presiden Prihatin dengan Kekerasan di Myanmar
jimmy carter/ist
rmol news logo Dalam kunjungannya ke Myanmar, Mantan Presiden AS, Jimmy Carter, menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan sektarian terbaru yang terjadi disana.

Dalam kunjungannya ini ia mengatakan bahwa untuk menanggulangi konflik yang menewaskan puluhan orang ,pada bulan lalu saat kerusuhan antara umat Buddha dan minoritas Muslim melanda kota Meikhtila, adalah dengan menanamkan sikap saling hormat dan toleransi antar sesama.

"Saling menghormati, kasih sayang, toleransi, dan empati merupakan dasar untuk suatu masyarakat demokratis," ujarnya kepada Presiden Myanmar Thein Sein, sebagaimana dilansir Fox News (Sabtu, 6/4).

Upaya untuk menciptakan perdamaian dan melaksanakan program anti-kemiskinan kerap dilakukan Carter sejak ia meninggalkan Gedung Putih pada 1981 lalu.

Peraih Nobel Perdamaian 2002 ini juga mengungkapkan bahwa ia merasa terganggu tentang adanya laporan pidato kebencian oleh beberapa orang-orang terkemuka, bahkan tokoh agama, terhadap kelompok yang berlainan.[ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA