Henrique Capriles Radonski, tokoh penting dari barisan oposisi di Venezuela, yang menegaskan siap maju ke pemilihan presiden 14 April mendatang, melangsungkan perang urat syaraf dalam menghadapi lawannya yaitu presiden sementara Venezuela, Nicolas Maduro.
Capriles menyebut perjuangannya adalah perjuangan spiritual kebaikan melawan kejahatan. Capriles pernah berhadapan dengan mendiang Chavez pada pemilihan presiden Oktober 2012 lalu namun menuai kekalahan.
"Saya merasa perjuangan ini telah menjadi perjuangan spiritual oleh karakter kebaikan. Karena siapa saja yang hidup di Venezuela akan merasakan bahwa perjuangan ini akan menghancurkan tembok setan," ujarnya seperti dikutip dari
The Telegraph, Selasa (26/3).
Gubernur negara bagian Miranda itu menegaskan, siapa saja yang berbohong, memanipulasi atau memeras rakyat Venezuela akan berada di sisi kejahatan.
"Siapa yang percaya akan kejujuran akan ada di sisi kebaikan bersama mereka yang ingin mengalahkan kejahatan," tambahnya.
Politisi berusia 40 tahun itu mengkritik partai yang berkuasa karena menyalahgunakan sumber daya negara untuk berkampanye. Sementara, dia sendiri telah berkunjung ke 23 negara bagian sebelum masa kampanyenya dan menyerang partai berkuasa dengan mengatakan bahwa mereka menggunakan kebesaran mendiang Chavez untuk mendongkrak popularitas Maduro.
Sebelum Chavez wafat, Maduro adalah wakil presiden. Di tengah perjuangannya melawan kanker, almarhum Chavez sempat menyatakan kepada pengikutnya bahwa dia menaruh kepercayaan pada Maduro untuk melanjutkan kepemimpinan revolusi nasional bila dirinya "tidak bertahan".
Maduro pernah menjadi supir bus dan memimpin serikat buruh yang kemudian menjadi politisi mewakili suara anti-imperialisme Chavez. Maduro diprediksi akan menang mudah dalam pemilu, menurut dua lembaga polling setempat. Apalagi, pendukung setia Chavez sudah menegaskan akan mengikuti perintah Chaves yang bagi sebagian dari mereka "masih hidup" di tengah rakyat Venezuela.
Capriles pernah dikalahkan oleh Chavez dalam pemilihan presiden bulan Oktober 2012 lalu. Dia meraih 45 persen suara, yang dinilai sebagai suara tertinggi dari semua lawan politik Chavez.
Kelompok koalisi oposisi Venezuela juga siap membantu pencapresan Capriles pada Sabtu mendatang. Jika terpilih, ia sudah merencanakan mengkopi gaya "modern kiri" Brazil dalam hal kebijakan ekonomi dan sosial.
Kampanye sendiri secara resmi akan dimulai pada 2 April mendatang, tapi para kandidat telah mengumpulkan suara dalam periode sebelum kampanye yang sangat penuh konfrontasi dan konotasi agama.
[ald]
BERITA TERKAIT: