"Ini (deklarasi) sangat baik. Ambisius untuk mengambil sikap tegas dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan dan kami senang melihatnya deklarasi ini disetujui," ujar Direktur advokasi dan kebijakan di Koalisi Kesehatan Perempuan Internasional, Shannon Kowalski, Sebagaimana yang dilansir
Reuters (Sabtu, 16/3).
Namun demikian, dalam deklarasi itu juga diserukan kepada negara-negara peserta untuk memberikan perempuan dan anak perempuan dengan pendidikan seksual dan alat kontrasepsi.
Seruan ini sontak mendapatkan respon negatif dari berbagai elemen. Para diplomat dan pendukung hak-hak asasi mengatakan Gereja Katolik Roma, Iran, Rusia dan beberapa negara lain menyatakan keberatan mengenai deklarasi ini.
Bahkan Mesir, yang saat ini dikuasai Ikhwanul Muslimin, dengan tegas menyatakan bahwa deklarasi ini akan menghancurkan masyarakat dunia.
Meski begitu, deklarasi ini tetap disetujui setelah dua minggu bernegosiasi di markas PBB di New York, dimana pembicaraan ini melibatkan sekitar 190 negara dan sekitar 6.000 peserta.
[ian]
BERITA TERKAIT: