Selama ini, negara-negara imperialis menentang kemajuan Iran, dan membuat berbagai alasan yang dibuat-buat untuk menghambat nuklir Iran. Namun sayang, Iran tidak pernah tunduk sedikit pun, dan tidak ada seorangpun yang bisa mengancam dan menghina bangsa Iran. Karena itu, satu-satunya jalan bagi Barat adalah menghormati hak-hak bangsa Iran, sebab hal apapun selain ini akan mengakibatkan kehancuran bagi bangsa Barat.
"Kami sarankan kepada musuh-musuh Iran untuk mempelajari sejarah, geografi, dan peradaban Iran agar lebih mengenal latar belakang budaya dan kekuatan bangsa Iran," demikian disampaikan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh, dalam keterangan resmi yang disampaikan kepada
Rakyat Merdeka Online, terkait dengan prioritas dan prinsip kebijakan luar negeri Republik Islam Iran, beberapa saat lalu (Jumat, 15/2).
Pernyataan resmi yang dikeluarkan seiring dengan perayaan Revolusi Islam Iran ke-34 ini, juga menegaskan bahwa ke depan kondisi di kawasan Timur Tengah akan berubah. Bangsa-bangsa kawasan di Timur Tengah baru akan berkuasa atas negara mereka sendiri dan dengan jalan ini mereka akan sadar bahwa kebijakan AS dan rezim Zionis adalah dalam rangka memusuhi mereka.
Kebangkitan Islami di Timur Tengah, kata Farazandeh, merupakan pertanda gerakan penuntut keadilan. Dan Iran menyambut segala perubahan yang mengarah kepada partisipasi setiap bangsa dalam mengatur negara masing-masing. Tentu saja, semakin besar andil setiap bangsa akan semakin besar pula kemerdekaan negara dan akan berkurang ketergantungan mereka pada asing.
"Kami senang dengan kebangkitan di kawasan sebab kami merasa teman-teman baru di kawasan menentang kebijakan-kebijakan imperialis. Mereka yang tidak puas dengan kondisi ini, sedang mencari ruang untuk mengalihkan gerakan kawasan sebab mereka mengira bahwa gerakan bangsa merupakan penentangan terhadap mereka," tegas Farazandeh.
Menurut Farazandeh, kebangkitan Islam dan gerakan umat Islam di kawasan menuju kebersamaan yang serius dalam menentukan nasib negara masing-masing ini akan memutus ketergantungan kepada AS, dan hal ini akan membahayakan kepentingan negara-negara Barat dan AS khususnya kepentingan dan kemananan rezim Zionis. Namun Republik Islam Iran memastikan akan menyambut kebangkitan Islami di kawasnan dan mengembalikan pemerintahan kepada bangsa-bangsa di kawasan.
"Kami siap mengembangkan hubungan dengan negara-negara yang bangkit," demikian Farazandeh.
[ysa]
BERITA TERKAIT: