Ketakutan Khadafi itu diÂkaÂbarkan diplomat pengawal PerÂdana Menteri (PM) Inggris DaÂvid Cameron. Diplomat yang engÂgan disebutkan namanya ini mengaku mengetahui informasi Singa AfÂrika itu langsung dari tentara koaÂlisi maupun NATO.
“Khadafi semakin paranoid, dia lari dan bersembunyi di ruÂmah sakit pada malam hari. KaÂyaknya dia tahum NATO tidak akan menyerang rumah sakit,†kata sumber itu.
Intelijen di lapangan, lanjut-nya, mengatakan kemungkinan KhaÂÂdafi turun dari tahtanya lebih besar dari sebelumnya. “SeÂkaÂrang yang bisa dia lakukan haÂnyalah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya yang tidak akan dibom,†imbuhnya.
Di Prancis, kemarin, sekumÂpulan negara maju yang tergaÂbung dalam G-8 setuju, Rusia meÂmimpin mediasi di Libya. PaÂda konferensi ini baik perÂwaÂkiÂlan Tripoli dan dunia Barat meÂmilih Rusia untuk mengambil tampuk kepemimpinan dalam penyeleÂsaian konflik. Rusia pun sudah menyetujui hal ini.
Perwakilan Barat mengatakan, Moskow belum secara formal di minta untuk menjadi mediator, tetapi juru bicara Gedung Putih mengatakan, Presiden Barack Obama telah membahas untuk menjaga kontraknya dengan TriÂpoli bersama Presiden Rusia Dmitry Medvedev.
“Pemohonan menunjuk Rusia akan menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik di Libya sudah diterima,†kata juru bicara Presiden Medvedev Natalia TiÂmakova kepada wartawan di Deauville, Kamis malam (26/5).
Timakova mengatakan, perÂmoÂhonan ini dibuat setelah beberapa seri pembicaraan bilateral antara Medvedev, Presiden Prancis NiÂcolas Sarkozy dan PM Inggris David Cameron digelar.
Seorang pejabat AS meÂngaÂtakan, Obama telah berbicara dengan Medvedev tentang peran AS selama ini dengan rezim Libya. Baik Washington dan LonÂdon setuju, Moskow akan meÂngamÂbil peran utama dalam meÂdiasi.
[RM]
BERITA TERKAIT: