Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Ramah Lingkungan Dan Ekonomis, Ketua DPR Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik

Laporan: Dede Zaki Mubarok | Senin, 06 Mei 2019, 11:37 WIB
Ramah Lingkungan Dan Ekonomis, Ketua DPR Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo/Net

. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendorong penggunaan kendaraan listrik baik motor maupun mobil. Kendaraan listrik bisa terus meningkat dan menjadi trend baru di Indonesia. Selain ramah lingkungan, ekonomis serta efisien, kendaraan ini akan menjadi alat tranportasi utama masa depan.

Sebagai salah satu dukungan nyata, Bamsoet sapaan akrab politisi Golkar itu memesan satu unit motor listrik karya anak bangsa, GESITS pada ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Kemayoran, Jakarta. Sebelumnya, Bamsoet juga sudah menggunakan mobil listrik TESLA sebagai kendaraan harian.

"Sebagai bangsa besar, sudah waktunya kita beralih ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan tanpa ada emisi gas buang. Motor GESITS sebagai salah satu pioner industri kendaraan listrik di Indonesia harus kita dukung dengan cara membeli dan memakainya. Di ajang IIMS 2019 ini sudah dibuka pemesanan. Saya sudah pesan satu yang warna kuning. Dari informasi di stand, sudah ada dua ribu pemesan. Kedepan kita akan bentuk komunitas motor listrik untuk semakin mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik sebagai sarana transportasi handal," ujar Bamsoet saat berkunjung ke IIMS 2019, di Kemayoran, Jakarta, Minggu (5/5).

"Saya akan mempelopori pembentukan komunitas motor dan mobil listrik di Indonesia. Kendaraan listrik harus jadi trend gaya hidup baru di masa depan karena efisien dan ramah lingkungan. Jangan kalah dengan negara-negara Eropa yang akan melarang kendaraan konvensional berbahan bakar minyak mengaspal di jalan-jalan pada tahun 2030. Semua harus beralih ke elektrik," tambah Bamsoet.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menerangkan, saat ini di Jabodetabek saja, jumlah kendaraan roda dua sudah mencapai 18 juta. Sedangkan di tingkat nasional mencapai 91 juta. Tak heran jika polusi udara di Indonesia cukup tinggi.

"Sebagai gambaran, dengan jumlah kendaraan motor di DKI Jakarta yang mencapai 18 juta, tingkat polusi udara Jakarta menjadi yang terburuk di Asia Tenggara versi World Air Quality Report 2018. Jika kita beralih ke motor listrik, niscaya akan memberikan kontribusi pada pembersihan udara di langit Indonesia," tutur Bamsoet.

Sebagai langkah awal menggerakan kesadaran pentingnya menggunakan kendaraan listrik, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menyarankan aparatur pemerintah dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai menggunakan kendaraan listrik, khususnya motor GESITS sebagai pilihan kendaraan dinas. Selain ikut menggerakan roda industri nasional, juga telah memberi contoh baik kepada masyarakat umum.

"Jangan sampai motor GESITS sebagai karya anak bangsa tidak menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Disinilah nasionalisme dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara diuji. Political will dari pemerintah dibutuhkan, dari mulai kemudahan regulasi, pemberian insentif, sampai dengan penyediaan lahan pasar pengguna yang bisa dimulai dari internal pemerintah maupun BUMN," terang Bamsoet.

Sebagai Dewan Pembina Perkumpulan Ojek Daring Indonesia (PRODA), Bamsoet juga akan mengajak para ojek online mulai beralih ke motor listrik. Selain itu, industri start up transportasi online juga diharapkan bisa memfasilitasi penggunaan motor listrik kepada para mitra kerjanya, misalnya dengan cara kemudahan kredit kepemilikan.

"Mengecas baterai bisa menggunakan sumber listrik di rumah dengan biaya yang jauh lebih murah ketimbang membeli bahan bakar. Sehingga para ojek online khususnya, tak perlu lagi membakar uang di jalan raya. Uang membeli bahan bakar bisa digunakan untuk keperluan belanja rumah tangga lainnya. Lingkungan sehat, kantong juga sehat," pungkas Bamsoet.
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)