Iklan itu dipasang oleh Shmuley Boteach, pendiri This World: The Values Network. Tampak potret Lorde dengan latar seorang pria tengah berÂlari melalui puing-puing semÂbari menggendong bayi.
Iklan itu diberi judul, 'Lorde dan Selandia Baru menolak SuÂriah untuk menyerang Israel.' Selain itu terdapat kalimat, 'Usia 21 terlalu muda untuk jadi rasialis.'
Sementara, dalam badan iklan itu tertulis, keputusan Lorde membatalkan pertunjukan di Israel menumbuhkan prasangka di kalangan anak muda Selandia Baru untuk melawan negara Yahudi. Pelantun Royals dan Green Light ini bahkan disebut sebagai seorang yang munafik kala memilih tetap tampil di Rusia.
"Ketika Lorde mengklaim prihatin dengan hak asasi manusia, dia secara munafik memilih untuk melanjutkan dua konsernya di Rusia, meski mendapat dukungan untuk rezim genosida Assad," tulis iklan itu.
Lorde membatalkan konÂsernya di Tel Aviv, setelah dua penulis Selandia Baru memperingatkannya bahwa penampilannya di Israel akan dipandang sebagai dukungan pada kebijakan pemerintah setempat.
"Saya menerima banyak pesan serta surat dan telah berdiskusi mendengar pendaÂpat dari banyak orang, dan saya pikir keputusan yang tepat saat ini adalah membatalkan konser itu," tulis Lorde.
Setelah keputusannya itu, Duta Besar Israel untuk SeÂlandia Baru, Dr. Itzhak GerÂberg menuliskan surat terbuka kepadanya sebagai bentuk kekecewaaan.
"Sangat disesalkan bahÂwa Anda telah membatalkan konser di Tel Aviv dan telah mengecewakan semua penggeÂmar Anda di Israel," kata GerÂberg di Facebook. ***