"Kalau kebayang ke depan, saya kan punya yayasan bisa jadi konsultan atau melirik politik juga," ucap pelantun
Aku Anak Gembala dan
Libur Telah Tiba ini saat dijumpai
Rakyat Merdeka.
Namun melirik dunia politik bukan berarti ingin terjun sebagai politikus murni. Menurut Tasya, anggapan terjun politiknya adalah bisa menjadi seorang menteri di kemudian hari.
"Alasan aku itu karena aku punya obsesi untuk jadi menteri ya. Aku penyuka lingkunÂgan dan aku mengenali potensi aku di situ. Bidang lingkungan aku geluti. Makanya aku belajar jurusan itu."
Bicara fisik, paras Tasya tetap sama. Imut dan cantik. Kalau dilihat masih mirip waktu dulu masih kecil.
"Impian aku ingin cantik sampai tua, makanya aku rajin merawat diri. Jadi wanita yang menginspirasi banyak orang dan memÂberikan impact," ungkap pemain film
Rumah Kentang dan
Mall Klender ini.
Memiliki pipi tembem, Tasya tak malu. Justru karena chubby ia dikenal oleh teman maupun penggemar. "Banyak yang bilang chubby itu kayak jadi ciri khas aku," selÂorohnya sambil senyum.
Kendati begitu, Tasya juga tidak luput dari sasaran olok-olok kerabat dekat. "Ada yang bilang juga banyakin minum air putih. Karena kalau dehidrasi, airnya kesimpan di pipi," tambahnya, tertawa.
Sekitar dua minggu lagi Tasya pergi ke Amerika. Selama tinggal di perantauan, dia akan mengandalkan media sosial dan
video streaming untuk berkomunikasi dengan keluarga.
"Aku belum pernah international school. Aku pengin menggali potensi aku seberapa jauh bisa menaklukan tantangan hidup di luar negeri sendiri. Mamaku paling galau bakal aku tinggal jauh," pungkasnya. ***
BERITA TERKAIT: