Rujuk, UGB & Puput Harus Nikah Lagi

  â€Dalam perkara perceraian yang diajukan oleh istri, nggak ada istilah rujuk. Kecuali cerai ta­lak yang diajukan suami,” ucap Humas Pengadilan Agama Ja­karta Timur Amril Mawardi ke­pada wartawan, kemarin.

 Menurut dia, jika cerai talak yang diajukan oleh suami, mere­ka bisa langsung bersatu kembali sepanjang istri masih dalam ma­sa idah selama tiga bulan. Na­mun, jika yang menggugat cerai adalah sang istri, mereka harus menikah kembali usai masa idah.

“Kalau cerai talak, istri punya masa idah, suami boleh kembali ke istri tanpa nikah. Kalau ini kan ibu Savia (nama asli Puput Me­lati) yang cerai gugat. Akibat hu­kumnya kalau mau kembali jadi suami istri  harus melakukan per­nikahan setelah masa idah sele­sai,” jelas Amril.

  Putusan cerai sudah cukup lama dibacakan. Akta cerai mere­ka pun sudah dikeluarkan oleh Pe­ngadilan Agama Jakarta Timur. Dengan berbekal akta cerai itu lah, Guntur dan Puput bisa me­lakukan pernikahan ulang.

  â€Pernikahan baru itu dasarnya adalah akta cerai itu. Akta itu menjadi bukti mereka sudah ber­cerai. Kalau menurut kabar me­mang mereka ada keinginan un­tuk rujuk, bersatu dalam rumah tangga,” tukas Amril.

Dikatakan, Guntur tidak bisa melakukan perlawanan terhadap pengadilan, karena beberapa kali persidangan tidak menghadirinya.

“Setelah habis masa itu, maka­nya berkekuatan hukum tetap. Pe­ngadilan wajib mengeluarkan akta cerai atas nama ibu Savia dan H. Susilo. Mungkin akta itu su­dah selesai dibuat dan bisa diam­bil masing-masing,” tandasnya.

Menurut pengacara Guntur, Ramdhan Alamsyah, keduanya sem­pat berangkat umrah bersama pada 17 Februari 2014. Artinya, se­belum putusan pun, keduanya sudah berdamai. “Sudah rujuk kembali sebelum umrah itu,” ucap Ramdhan.

“Sudah menikah kembali kok. Bulan madu keduanya di Mek­kah,” imbuhnya.

 Saat dikonfirmasi usai dipang­gil Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (4/3) Guntur sama sekali tak berkomentar mengenai kabar sudah menikah lagi dengan Puput.  ***