Ririn Ekawati, Nikmati Peran Single Parent

Senin, 22 April 2013, 08:14 WIB
Ririn Ekawati, Nikmati Peran Single Parent
rmol news logo Mantan suami sudah beristri lagi dianggapnya bonus. Ia tak pernah membatasi anaknya ketemu dengan mantan suami.

Sudah enam tahun Ririn Ekawati menjanda. Bintang film Serdadu Kumbang, Di Timur Matahari dan Kisah 3 Titik ini masih menikmati perannya sebagai single parent untuk anak semata wayangnya.

Kelihatan juga Ririn sanggup menahan godaan biologis. Padahal, ia telah memiliki teman dekat. Namun, untuk membawa hubungannya ke jenjang yang lebih serius, ia belum mau.

“Saya masih fokus bekerja untuk anak saya yang telah berusia sembilan tahun,” ujar Ririn yang terlihat cantik dan segar saat ditemui, akhir pekan lalu.

Wanita kelahiran Balikpapan, 11 November 1982 ini menegaskan, alasannya belum mau menikah lagi bukanlah karena trauma.

“Nggak ada trauma dalam hidup saya. Apa pun yang ada sekarang, saya jalani, hadapi dan syukuri. Kalau hidup dalam ketakutan nggak bisa move on. Status saya single, itu pilihan saya sekarang,” ungkap janda pengusaha Edwin Abeng ini.

Ririn lebih memilih hidup sendiri sampai mendapatkan seseorang yang benar-benar klik. Saat ini, ia pun berubah menjadi wanita yang lebih selektif memilih pasangan setelah perceraiannya. Karena pernah gagal berumah tangga, ia tak ingin menjanda untuk kedua kalinya.

Syarat pria yang ingin menikahinya pun hanya satu, sayang padanya dan keluarga kecilnya secara tulus. Ia bahkan tak menetapkan target pribadi kapan ingin menikah lagi.

Beruntung, sang anak tak pernah menuntutnya macam-macam soal itu. Anaknya juga tak pernah kehilangan sosok ayah.

“Anak saya sudah cukup senang dengan punya mama satu, papa satu, dan papanya punya istri lagi. Kalau ada satu papa lagi, itu bonus. Dia nggak pernah tanya soal itu,” kata Ririn sambil tersenyum.

Apalagi, selama ini, ia memang masih menjaga hubungan baik dengan mantan suaminya.

Menurut Ririn, tak pernah ada yang bisa menggantikan sosok ayah bagi anaknya. Karena itulah, ia tak pernah membatasi waktu pertemuan antara sang mantan suami dan anaknya.

“Kapan saja mau ketemu, silakan. Nggak pernah saya buat jam atau waktu bertemu. Saya nggak mau anak saya kehilangan kasih sayang dari papanya,” ujar Ririn.

Ia bahkan masih sering pergi bersama mantan suaminya, terutama saat pembagian rapor anak di sekolah. “Apa pun yang kami lakukan, kalau buat anak pasti emosi, sakit hati disingkirkan. Yang sudah-sudah (lewat), ya sudah lah,” katanya.

Bicara kanker payudara merupakan momok yang menakutkan bagi banyak perempuan. Ririn coba berempati dengan pengidap penyakit mematikan itu di film terbarunya, Kisah 3 Titik.

Dalam film yang diproduseri Lola Amaria itu, Ririn memerankan seorang buruh yang berjuang menghidupi anaknya sebagai orangtua tunggal. Setelah melahirkan anak kedua, ia lantas menderita kanker payudara.

Dengan apik Ririn memainkan penderita kanker yang berwajah pucat, kerap berkeringat karena menahan kesakitan, sampai akhirnya pernah pingsan di tempatnya bekerja. Untuk mendalami peran itu, selama sebulan dia berinteraksi intensif dengan penderita kanker payudara.

“Saya banyak ngobrol sama orang-orang yang memang terkena kanker. Tingkatan sakit mereka bermacam-macam, saya ambil yang medium ke atas,” terang Ririn.

Ia lantas memikirkan sendiri bagaimana memvisualisasikan kesakitan penderita kanker payudara ke dalam akting. Ia juga mengingat pengalamannya sakit sampai pingsan untuk berperan dalam film itu.

Dengan segala perjuangannya itu Ririn mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari Kisah 3 Titik. Pemeran Titik Sulastri yang juga janda itu, meski mirip dengan kehidupan nyata Ririn, menampilkan kondisi yang benar-benar berbeda.

Penderitaan yang diperankannya dalam film itu membuat Ririn lebih sensitif menjalani hidup. “Saya dulu cuek banget, nggak cengeng. Tapi setelah main film ini, sensitif saya keluar. Apalagi ada keromantisan ikatan ibu dengan anak,” ujarnya.

Untuk karakter yang satu itu, ia banyak mempelajari lewat internet dan membentuknya sendiri. Cukup banyak pula yang membantu, sehingga pesinetron Muslimah ini tak perlu kesusahan. “Sebisa mungkin aku kasih yang terbaik. Pokoknya saya bermain pakai hati,” tuntasnya. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA