Nia Ramadhani, Bukan Lagi Ratu Striping

Selasa, 01 Januari 2013, 08:33 WIB
Nia Ramadhani, Bukan Lagi Ratu Striping
Nia Ramadhani
rmol news logo Kalah terkenal sama anak. Belum menutup pintu comeback ngartis.

Image ratu striping lepas dari Nia Ramadhani. Sejak dinikahi Ardie Bakrie dan melahirkan Mikhayla Zalinda Bakrie, Nia semakin jarang nongol di layar kaca, apalagi layar lebar. Bahkan diakuinya, popularitasnya sekarang ‘direbut’ oleh Mikhayla, sang buah hati. “Di twitter lebih popular anakku daripada aku,” candanya. Wajar jika Nia tak setenar dulu. Sebab, setelah menikah pada April 2010, tak ada lagi sinetron yang dibintanginya. Padahal, dulu ia terkenal setelah membintangi sinetron Bawang Merah Bawang Putih, Ratapan Anak Tiri dan Alisha. Popularitas Mikhayla pun mengalahkannya lantaran sang buah hati selalu diajaknya pergi kemana-mana. Singkatnya, bagi Nia karier bukan lagi prioritas.

Namun dia tak sembrono menutup kemungkinan comeback. “Dari dulu saya bilang mungkin saja asal jam kerjanya menyesuaikan, jadi kita liat nanti lah. Saya tidak mau tugas saya sebagai istri dan ibu terganggu. Lagi pula saya tidak kangen dengan dunia hiburan,” ucap Nia seperti setengah hati.

Menengok ke belakang, di depan keluarga Bakrie, Nia pernah blak-blakan alasan menikahi Ardie bukan karena uang. Tapi bagaimana bisa hidup mandiri kalau Nia sekarang stop ngartis? Itu dia.

Nia khawatir, jika ia kembali terjun ke dunia hiburan, rumah tangganya bersama Ardie akan berantakan.

Pengalaman syuting sinetron striping yang harus pulang sampai

subuh membuat pemain film Kesurupan dan Suster Ngesot ini berpikir panjang untuk kembali ngartis.

”Ardie sih nggak melarang, tapi saya aja yang malu. Masak kalau Ardie sudah di rumah saya belum pulang karena masih syuting. Lalu bagaimana peran saya sebagai istri,” tutur Nia.

Nia sudah pernah merasakan pahitnya perceraian kedua orangtuanya, Priya Ramadhani dan Chanty Mercia, saat ia berusia 4 tahun. Belajar dari pengalaman itu, Nia mengalah dan memilih rumah tangganya bahagia.

“Saya rela (tinggalkan syuting). Saya lebih memilih pernikahan saya berhasil. Saya nggak mau pernikahan ini gagal.

Jangan sampai pernikahan gagal karena saya ngotot ingin syuting. Jangan mengorbankan pernikahan,” ungkapnya.

Sejak disunting Ardie, strata sosial Nia melejit mengekor suaminya yang berasal dari keluarga kaya raya. Akibatnya, Nia kerap dibilang sok kaya. Benarkah?

Banyak yang bilang, tapi saya pikir nggak. Nggak mau sok-sok kaya. Wajar orang berpikir seperti itu, nggak apaapa,” katanya bijak.

Kini bersama suami, Nia mengelola sebuah organisasi kepemudaan yang dijadikan tempat untuk mengembangkan bakat, minat dan prestasi generasi muda. Tak tanggungtanggung, Nia bahkan terjun langsung menjadi ketua dalam organisasi itu.

“Hal negatif dapat segera ditepis dan berkembang menjadi pandangan positif bagi generasi muda, yaitu dengan menunjukkan kreativitas, bakat, dan prestasi mereka,” kata Nia, belum lama ini.

Pemilik nama asli Prianti Nur Ramadhani ini mengaku ingin mewadahi generasi muda untuk menyalurkan potensinya ke halhal yang lebih positif. ”Kalau kita liat fotografer misalnya, pasti yang kepikiran orang-orang yang sudah terkenal. Padahal banyak anak muda yang pinter fotografi tapi nggak terkenal.

Akhirnya mereka nganggur,” paparnya. Perempuan kelahiran Jakarta 16 April 1990 ini menambahkan, sangat disayangkan ketika masa muda itu hanya dihabiskan untuk sesuatu yang mengarah pada tindakan negatif. ”Seperti tawuran antar pelajar, behubungan intim di luar nikah, serta menggunakan obat-obatan terlarang,” ujarnya.

Selain itu, Nia pun sudah menjadi juri di sebuah festival musik Indie bertajuk Radio Show Movement. Festival ini digagas oleh Yayasan Atap Rumah Bangsa miliknya dan Ardie. “Pesertanya ada 120 band se-Jabotabek. Semua terdiri

dari pelajar dan para musisi jalanan,” kata Nia usai acara. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA