Dikutip dari Reuters, Kamis 11 Desember 2025, pada penutupan Rabu Dow Jones naik 1,05 persen menjadi 48.057,75, sementara S&P 500 menguat 0,67 persen ke 6.886,68.
Hal yang sama juga terjadi pada Nasdaq yang menguat 0,33 persen menjadi 23.654,16. Indeks small-cap Russell 2000 bahkan tampil lebih kuat dengan kenaikan 1,3 persen, mencetak rekor penutupan tertinggi.
Sektor industri menjadi pemenang terbesar, naik 1,8 persen, didorong lonjakan saham GE Vernova yang melesat 15,6 persen setelah perusahaan memproyeksikan pendapatan lebih tinggi pada 2026 berkat meningkatnya permintaan untuk infrastruktur pendukung AI.
Sebaliknya, sektor utilitas yang bersifat defensif melemah tipis 0,1 persen.
Di Bursa New York, saham yang naik jumlahnya hampir tiga kali lipat lebih banyak dibanding yang turun. Aktivitas perdagangan mencapai 16,9 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 20 hari terakhir.
Dalam pernyataannya The Fed mengatakan akan menunggu sinyal lebih jelas mengenai arah pasar tenaga kerja dan inflasi sebelum mengambil keputusan kebijakan selanjutnya. Inflasi saat ini digambarkan masih “sedikit tinggi”.
Dalam proyeksinya, pejabat The Fed masih memperkirakan satu kali pemangkasan suku bunga lagi pada 2026, sesuai ekspektasi pertemuan sebelumnya. Mereka juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS 2026 menjadi 2,3 persen dari sebelumnya 1,8 persen, sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap di sekitar 4,4 persen.
BERITA TERKAIT: