Menurut Rosan, ada tujuh daerah yang telah mendapatkan lampu hijau untuk menjadi lokasi tahap awal proyek Waste to Energy. Ketujuh daerah tersebut dianggap siap dari segi lahan, infrastruktur, hingga ketersediaan pasokan sampah.
“Kita minggu depan itu kita akan buka untuk proses bidding-nya. Bidding-nya, maksudnya masukkan penawarannya ya. Itu mulai proses kita memberikan data dan penawaran itu kita mulai minggu depan,” tuturnya dalam sebuah pernyataan di Jakarta, seperti dikutip Jumat, 7 November 2025.
Rosan mengatakan, minat investor terhadap proyek pengolahan sampah menjadi energi ini sangat tinggi. Lebih dari 200 calon investor, baik dari dalam maupun luar negeri, telah menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.
“Kita sudah proses untuk melakukan penjaringan. Pendaftaran sudah, dan penjaringan dari potensial investor juga sudah. Memang ada lebih dari 200, 240 kalau enggak salah, yang berminat dari luar negeri,” ujar Rosan.
Ia menjelaskan, proses seleksi investor dilakukan secara bertahap atau batch sesuai kesiapan lahan dan dukungan dari kementerian teknis terkait.
“Kami menunggu kesiapannya sesudah dilihat secara penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan juga oleh Menko Pangan. Jadi kemudian baru diberikan kepada kami untuk melakukan proses bidding-nya, tender-nya gitu,” jelasnya.
BERITA TERKAIT: