“Sejak Januari 2025 Bank Indonesia telah membeli SBN sebesar Rp269,97 triliun. Kalau dibulatkan, Rp270 triliun posisi hingga 30 Oktober 2025,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, dikutip Selasa, 4 November 2025.
Perry mengatakan dari total tersebut sebesar Rp199,9 triliun merupakan hasil dari pembelian di pasar sekunder dan program debt switching yang dilakukan bersama pemerintah.
"Di mana di antaranya Rp270 triliun itu pembelian dari pasar sekunder dan program debt switching dengan pemerintah sebesar Rp199,9 triliun," jelas Perry.
Menurut Perry, langkah pembelian itu merupakan sinergi kebijakan moneter dan fiskal. Lebih lanjut, ia juga menyampaikan tiga langkah lainnya yang dilakukan BI dalam menjaga nilai tukar Rupiah dan pertumbuhan ekonomi.
Langkah tersebut ditempuh dengan menurunkan suku bunga, memperkuat strategi stabilisasi nilai tukar Rupiah yang didukung dengan posisi cadangan devisa yang tinggi.
"Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah ditempuh Bank Indonesia melalui intervensi baik di dalam negeri melalui transaksi tunai spot dan domestik non-delivery forward maupun intervensi di pasar luar negeri melalui transaksi non-delivery forward," katanya.
Selain itu BI juga terus melakukan ekspansi likuiditas moneter melalui strategi operasi moneter pro-market.
Hal ini untuk memperkuat transmisi penurunan suku bunga, peningkatan likuiditas, juga mempercepat pendalaman pasar uang, pasar valas.
BERITA TERKAIT: