Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan total dana tersebut telah dialokasikan seluruhnya ke sektor produktif.
"BRI telah mengoptimalkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun yang untuk pembiayaan di sektor produktif. Di mana pada 16 Oktober 2025 dana tersebut telah dialokasikan secara penuh pada segmen mikro sebesar Rp28,08 triliun, korporasi Rp11,07 triliun, komersial Rp10,13 triliun, dan konsumer Rp6,58 triliun," kata Hery dalam paparan kinerja keuangan di Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.
Sebelumnya, BRI melaporkan sudah menyalurkan 90,4 persen dari total penempatan dana tersebut. Namun kini, seluruh dana telah terserap seiring tingginya permintaan kredit terutama dari UMKM.
Hery menyebut kebutuhan pembiayaan dari pelaku UMKM terus meningkat. Segmen ini mencakup Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Kredit Umum Pedesaan (Kupedes). Permintaan kredit UMKM sendiri mencapai Rp1,2 triliun sampai Rp1,5 triliun per hari.
Ia menambahkan, dana SAL yang diterima BRI diperkirakan akan habis pada akhir bulan ini. Selain UMKM, BRI juga tetap menyalurkan kredit ke segmen corporate dan commercial yang berkaitan dengan sektor riil.
“Jadi itu, tapi kan kita juga punya segmen yang lain, corporate, commercial, tapi yang tentunya ada hubungan dengan sektor-sektor riil yang bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat,” tuturnya pada 13 Oktober 2025 lalu.
Sebelumnya, pemerintah telah mendistribusikan Rp200 triliun SAL yang parkir di BI ke sejumlah bank Himbara dengan komposisi Mandiri Rp55 triliun, BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun.
BERITA TERKAIT: