Direktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat untuk Demokrasi dan Keadilan, Tobaristani, menyoroti sejarah ketahanan ekonomi nelayan Kepulauan Seribu. Menurutnya, perekonomian nelayan berbasis rumput laut terbukti tangguh, bahkan tetap eksis dan membantu menghidupi pendidikan anak-anak saat krisis moneter melanda.
"Bahkan budidaya rumput laut ini bisa menjadi salah satu wisata edukasi bagi pelajar baik nasional maupun internasional," kata Tobaristani dalam keterangannya yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu 25 Oktober 2025,
Potensi rumput laut di Kepulauan Seribu memang sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan. Ia mencontohkan Pulau Kongsi, di mana warga lokal bisa meningkatkan pendapatan signifikan tidak hanya dari penjualan rumput laut mentah, tetapi juga dari produk olahannya.
Ketua FKDM DKI Jakarta 2023-2024 ini menambahkan, budidaya ini otomatis menciptakan lapangan kerja baru, mulai dari proses penanaman hingga pascapanen dan pengolahan. Dengan meningkatnya produksi dan kualitas, Kepulauan Seribu berpotensi menjadi sentra rumput laut yang produknya tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga siap diekspor, sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.
Oleh karena itu, Tobaristani menekankan bahwa dukungan dari pemerintah, baik dalam bentuk kebijakan, pelatihan, maupun bantuan teknis, sangat krusial agar budidaya rumput laut ini benar-benar bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat Kepulauan Seribu secara maksimal.
BERITA TERKAIT: