Angka tersebut naik 8 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya 7,6 persen yoy.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menjelaskan perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 10,7 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,2 persen (yoy).
“Perkembangan M2 pada September 2025 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus),"kata Ramdan dalam keterangannya pada Jumat, 24 Oktober 2025.
Ramdan merinci aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 12,6 persen menjadi Rp2.085,3 triliun. Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tumbuh 10,7 persen.
Sementara itu penyaluran kredit naik 7,2 persen yoy, dan tagihan bersih ke Pempus tumbuh 6,5 persen pada September 2025.
BERITA TERKAIT: