Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent turun 8 sen atau sekitar 0,13 persen menjadi 60,98 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 9 sen atau 0,16 persen menjadi 57,37 Dolar AS per barel.
Secara mingguan, kedua harga acuan tersebut sudah turun hampir 3 persen. Penurunan ini sebagian dipicu oleh laporan Badan Energi Internasional (IEA) yang memperkirakan kelebihan pasokan minyak dunia akan semakin meningkat pada tahun 2026.
Rencana pertemuan Trump dan Putin dikonfirmasi setelah keduanya berbicara lewat telepon pada Kamis, 16 Oktober 2025. Pertemuan itu disebut akan membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina dan diperkirakan berlangsung dalam dua minggu ke depan. Langkah ini mengejutkan banyak pihak, terutama di tengah kekhawatiran Moskow terhadap rencana bantuan militer baru AS untuk Kyiv.
“Kekhawatiran akan ketatnya pasokan mereda setelah diumumkan bahwa Trump akan bertemu Putin untuk membahas penghentian perang di Ukraina,” kata Daniel Hynes, analis di ANZ.
Selain faktor geopolitik, tekanan terhadap harga minyak juga datang dari laporan Badan Informasi Energi AS (EIA). Lembaga itu mencatat, stok minyak mentah Amerika Serikat naik 3,5 juta barel menjadi 423,8 juta barel pada pekan lalu, jauh di atas perkiraan analis yang hanya memprediksi kenaikan sekitar 288.000 barel.
BERITA TERKAIT: