“Konsumsi rumah tangga masih belum kuat karena ekspektasi konsumen, konsumsi kelompok menengah ke bawah serta terbatasnya ketersediaan lapangan kerja,” kata Perry saat rapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin, 22 September 2025.
Ia menambahkan, investasi pada triwulan III-2025 juga perlu diperkuat melalui realisasi berbagai program prioritas pemerintah termasuk pengembangan kawasan ekonomi khusus.
Sementara itu, kinerja ekspor dinilai masih cukup positif berkat kenaikan produk pertanian dan komoditas manufaktur, khususnya CPO ke India. Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi perlu dijaga dengan sinergi erat antara kebijakan moneter BI serta stimulus fiskal dan sektoral pemerintah.
Di sisi lain BI menyambut langkah pemerintah untuk meningkatkan belanja negara dan melaksanakan paket kebijakan ekonomi untuk mendongkrak permintaan domestik.
“Secara keseluruhan kami memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dapat berada di atas titik tengah kisaran 4,6 sampai dengan 5,1 persen. Kami perkirakan 5,1 persen atau sedikit lebih tinggi,” tandas Perry.
BERITA TERKAIT: