Pertamina Sudah Sampaikan Penawaran pada SPBU Swasta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 20 September 2025, 16:07 WIB
Pertamina Sudah Sampaikan Penawaran pada SPBU Swasta
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai memimpin pertemuan Pertamina dan pemilik SPBU swasta. (Foto: Dok. Pertamina)
rmol news logo PT Pertamina (Persero) telah memberikan penawaran sebagai tindak lanjut hasil pertemuan dengan pemilik SPBU swasta.

Pada pertemuan yang dipimpin Menteri ESDM Bahlil Lahadalia itu, pemilik SPBU swasta seperti Vivo, Shell, BP, dan AKR sepakat membeli produk Pertamina sebagai solusi dari kekosongan stok BBM.

Pertemuan itu digelar di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Jumat 19 September 2025.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menyampaikan bahwa Pertamina telah memberikan penawaran pada saat diskusi.

“Selanjutnya menindaklanjuti pertemuan hari ini, Pertamina telah menyampaikan penawaran kepada badan usaha dan dilanjutkan dengan penawaran secara formal untuk detail kesepakatan aspek komersial,” ujar Mars Ega dalam keterangan tertulis, Sabtu 20 September 2025.

Selain itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah dan swasta juga sepakat menghadirkan joint surveyor untuk memastikan kualitas BBM. Surveyor tersebut akan disetujui bersama sebelum barang dikirim. 

“Agar tidak ada dusta di antara kita, menyangkut dengan kualitas, juga kita sepakati untuk melakukan dengan joint surveyor. Jadi barang belum berangkat, ada surveyor yang sama-sama disetujui di sana untuk dilakukan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan transparansi harga juga menjadi kesepakatan penting dalam rapat bersama tersebut.

“Pemerintah ingin, sekalipun Pertamina yang diberikan tugas, tetapi kita juga ingin harus fair. Nggak boleh ada yang dirugikan. Kita ingin swasta maupun Pertamina harus sama-sama cengli. Harus semua terbuka,” imbuhnya.

Menurutnya, mekanisme baru ini mulai berlaku segera, dengan rapat teknis lanjutan untuk mengatur stok dan distribusi. 

“Insya Allah paling lambat tujuh hari, barang sudah bisa masuk di Indonesia,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA