Tak lama usai keputusan Gubernur BI Perry Warjiyo diumumkan, IHSG langsung terkerek naik 0,63 persen ke level 8.007,13 pada perdagangan Rabu, 17 September 2025.
Nilai transaksi mencapai Rp13,32 triliun dengan 28,86 miliar saham yang berpindah tangan dalam 1,73 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun melesat hingga Rp14.524 triliun.
Mengutip data Refinitiv, hampir seluruh sektor berada di zona hijau. Saham teknologi memimpin penguatan dengan lonjakan 2,09 persen, disusul sektor kesehatan sebesar 1,57 persen.
Pengamat Pasar Modal Indonesia, Reydi Octa, menyebut langkah BI itu disambut positif oleh pasar.
Menurutnya upaya BI dinilai sebagai sinyal kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi terutama di sektor riil.
“Investor menilai BI percaya diri terhadap kondisi inflasi yang terjaga, sekaligus ingin mendorong pemulihan ekonomi dengan memberi ruang likuiditas lewat penurunan suku bunga," ujarnya kepada
RMOL.
Reydi memperkirakan sentimen positif ini masih akan bertahan setidaknya hingga akhir pekan.
“Terutama jika didukung inflow asing ke IHSG, karena penurunan suku bunga merupakan salah satu indikator makro yang dijadikan tolok ukur investor asing untuk mulai agresif masuk,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: