Resmi Dibuka, IHCBS 2025 Sorot Tema Indonesia Tangguh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Jumat, 05 September 2025, 19:48 WIB
Resmi Dibuka, IHCBS 2025 Sorot Tema Indonesia Tangguh
IHCBS 2025 secara resmi dibuka pada 2 September 2025 di ICE BSD City, Tangerang. (Foto: Dokumentasi IHCBS 2025)
rmol news logo Indonesia Human Capital & Beyond Summit (IHCBS) 2025, acara HR terbesar tahun ini, diselenggarakan pada 2-3 September di ICE BSD City, Tangerang. Ajang bergengsi ini diinisiasi oleh Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), GML, QuBisa, dan Kompas.com.

Dengan mengusung tema “Future-Ready Workforce: Strategies for Indonesia’s 8 Economic Transformation”, IHCBS 2025 menjadi forum kolaborasi yang mempertemukan para pemimpin industri, perwakilan pemerintah, akademisi, hingga praktisi SDM.

IHCBS 2025 dihadiri 3.000 peserta, yang terdiri dari 1.500 hadir secara online, 1.500 hadir langsung. Hadirnya event ini diharap dapat memperkuat kualitas tenaga kerja Indonesia agar siap menghadapi transformasi ekonomi di era mendatang.

IHCBS 2025 resmi dibuka oleh President Director PT GML Performance Consulting, Suwardi Luis bersama Lilik Oetama, CEO Kompas Gramedia, serta sambutan hangat dari Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyongo yang hadir secara virtual untuk menyambut seluruh peserta.

Hari pertama IHCBS 2025 menghadirkan para pengambil keputusan dari berbagai perusahaan.

Di antaranya, Menteri PANRB Rini Widyantini yang memberikan sambutan melalui video. Kemudian, Executive Director GNIK, Dharma Syahputra; Professor at Hult International Business School & Member of EY Global Executive Assurance, Riaz Shah.

Lalu, Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina International Shipping, Dewi Kurnia Salwa; dan Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Andrey Andoko.

CEO Kariermu Talentics and Maxime, Najeela Shihab; Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo; dan Professor at London Business School, Lynda Gratton.

Selain itu, masih ada 21 pembicara lainnya dari kalangan praktisi yang turut mengisi tujuh kelas concurrent track. Dibuka dengan sambutan hangat oleh CEO One GML Grup, Suwardi Luis.

Suwardi menyoroti tentang dinamika unjuk rasa yang terjadi di Jakarta pada seminggu terakhir ini. IHCBS 2025 dapat menjadi wadah diskusi para pemimpin, pemerintah hingga praktisi SDM untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.

“Kehadiran kita hari ini mencerminkan bahwa kita tetap tangguh, tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Suwardi saat opening speech dikutip Jumat 5 September 2025.

Diskusi hari pertama dibuka oleh Executive Director Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Dharma Syahputra.

“Kehadiran kita pada bagi ini menunjukkan bahwa Jakarta aman, Indonesia Damai," ujar Dharma dengan penuh optimisme terhadap situasi Indonesia saat ini.

Dharma Syahputra membawakan topik Indonesia Emas 2045: Progress Update on Execution of 2025 Blueprint Towards Indonesia Emas.

Pembahasan mengenai Blueprint ini juga dirumuskan sudah sejak tahun lalu selesai IHCBS 2024, lalu dilanjutkan lagi sekarang di tahun 2025.

Dalam pemaparannya, Dharma menekankan pentingnya pembangunan kompetensi sebagai kunci menuju masa depan bangsa.

“Blueprint Indonesia Kompeten 2030 menyampaikan pesan jelas, ketika kita membangun kompetensi dan mengembangkan SDM secara optimal, maka cita-cita Indonesia Emas 2045 akan tercapai,” kata Dharma, menyoroti peran strategis SDM dalam mewujudkan Indonesia yang kompeten dan berdaya saing.

Sesi International Talk dibawakan oleh Senior Adviser President Rekali?u Professor of Practice for Innovation & Leadership di Hutt International Business School, Riaz Syah.

Dalam kesempatan ini, Riaz membahas A Review of Indonesia and Global Best Practice Approach in Developing Future-Ready Talent yang menyoroti praktik terbaik Indonesia dan dunia dalam membangun talenta siap masa depan.

Mega Session selanjutnya membahas tentang Human Development pada Oil dan Gas Industry yang dibawakan oleh Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina International Shipping, Dewi Kurnia Salwa.

Dewi menegaskan pentingnya transformasi sumber daya manusia sebagai faktor kunci dalam menjaga daya saing industri migas di tengah dinamika global.

Perkembangan teknologi digital, transisi menuju energi berkelanjutan, serta kebutuhan akan tenaga kerja yang adaptif dan kompetitif, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi sektor ini.

“Masa depan energi Indonesia bukanlah hal yang kita tunggu, melainkan hal yang bisa kita bangun bersama-sama,” pungkas Dewi pada akhir sesi.

National Inspire session hari pertama membahas tentang Transforming Corporate Strategy for The Green Digital Economy, dengan dua Narasumber hebat, CEO KTM Solution Najeela Shihab, serta Rektor UMN, Andrey Andoko.

Keduanya menekankan bahwa kunci utama keberhasilan transformasi adalah kesiapan sumber daya manusia dalam menjawab tantangan global. Najeela menegaskan bahwa perubahan dunia kerja menuntut kemampuan yang lebih komprehensif.

“Kami percaya bahwa proses tumbuh kembang manusia berlangsung sepanjang hayat. Selama ini kita sering berfokus pada kompetensi teknis, padahal yang lebih dibutuhkan justru kompetensi umum seperti analisis dan problem solving,” kata Najeela.

Dari sisi akademisi, Andrey Andoko menyoroti pentingnya peran pendidikan dalam menyiapkan generasi muda menghadapi era Al.

“Para dosen harus mulai memanfaatkan AI untuk mendukung pembelajaran, sehingga mampu melahirkan manusia yang bisa lebih unggul daripada AI,” kata Andrey.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara kampus dan industri. Pengalaman kerja di industri harus menjadi keharusan.

"Mahasiswa perlu menjalani magang agar dapat merasakan langsung dinamika perubahan dan siap menghadapi tantangan masa depan,” kata Andrey.

Dari perspektif BUMN, Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Icon Plus, Dedi Budi Utomo menegaskan pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi dinamika dan tantangan sektor energi di masa depan.

Menurutnya, transformasi SDM di PLN diwujudkan melalui kolaborasi strategis dengan berbagai perguruan tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Setiap tahun kami mengirim sekitar 200 karyawan PLN untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi terbaik, guna memperdalam pengetahuan mengenai pengembangan dan perkembangan energi. Hal ini menjadi bagian dari komitmen kami dalam mencetak insan PLN yang unggul dan siap menjawab tantangan masa depan,” kata Dedi.rmol news logo article



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA