Sebanyak 42 orang petani dari 38 lembaga pekebun yang didampingi pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR), diterima langsung oleh Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa dan Direktur Hubungan Kelembagaan Irwan Perangin-angin, di Gedung Agro Plaza jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
“Kami sangat bersyukur, pada momentum bulan kemerdekaan ini, kita dapat bersilaturahmi dengan perwakilan petani sawit yang ada di Nusantara," kata Jatmiko dalam keterangan tertulis, Senin 18 Agustus 2025.
Menurutnya, para petani tersebut turut berjasa dalam membangun ekonomi bangsa melalui produksi tandan buah segar sawit mereka yang kemudian diolah menjadi CPO ataupun produk turunan lainnya.
Sehingga, katanya, tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan dan energi di dalam serta luar negeri, tapi juga membuka lapangan pekerjaan sampai mendatangkan devisa bagi negara.
Puluhan petani yang sengaja diundang PalmCo itu datang dari beragam provinsi dan pulau seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Palembang, Jawa Barat, hingga beberapa titik di pulau Kalimantan dan Sulawesi.
Disebutkan Jatmiko, pihaknya ingin menyatukan visi pekebun sawit smallholders, utamanya dalam kondisi tantangan industri edible oil (minyak yang dapat dimakan) global hari ini.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh terlena dengan status sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.
“Tingkat pertumbuhan per tahun CPO Indonesia selama rentang 5 tahun terakhir cenderung stagnan. Hanya 1,04 persen. Itu di bawah CAGR minyak nabati lain seperti kedelai (soybean) di 2,98 persen atau bahkan rapeseed yang mampu menembus 6,25 persen," katanya.
Masih kata Jatmiko, kedudukan sawit sebagai yang terproduktif dan termurah, sangat berpotensi disalip komoditas lain.
"Maka, sebagai anugerah yang diberikan tuhan bagi Indonesia, sawit sangat perlu dikelola agar manfaat besarnya mampu terus terpelihara," tuturnya.
"Itu tugas kita bersama untuk meningkatkan produktivitas sawit nasional secara berkesinambungan," harap Jatmiko.
BERITA TERKAIT: