Melalui program Perhutanan Sosial Sri Wana Lestari, PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai menghadirkan pendekatan berbasis komunitas untuk menjaga kelestarian hutan sekaligus mendorong ekonomi masyarakat.
Program ini bukan sekadar menanam pohon, melainkan ada filosofi lokal Tri Hita Karana, yang mencerminkan harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam.
Dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Banu Giri Lestari, BUMDes Abdi Rahayu dan Poktan Taman Lestari, program Sri Wana Lestari menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan dengan pemberdayaan masyarakat.
Ketua KTH Banu Giri Lestari, I Gede Sugiantara mengungkapkan program tersebut telah menekan angka kemiskinan di desa hingga 9,3 persen serta meningkatkan rata-rata penghasilan anggota KTH menjadi Rp2,2 juta per bulan.
"Semua kegiatan dikelola berbasis konservasi dengan pendekatan agroforestry dan perlindungan sumber mata air untuk keberlanjutan jangka panjang,” ujar Sugiantara dalam keterangan tertulisnya, Senin, 4 Agustus 2025.
Sejak digulirkan, sebanyak 7.896 pohon produktif telah ditanam. Kawasan hutan seluas 76,25 hektare dikelola secara lestari oleh 58 orang anggota KTH.
Masyarakat tak hanya menjaga hutan, tapi juga membangun sumber ekonomi baru dengan budidaya madu klanceng, pengembangan produk kakao, hingga wisata edukatif Green Clift yang menyuguhkan keindahan lanskap hutan.
"Tujuan kami bukan hanya merawat hutan, tapi menjadikannya sumber kehidupan. Kami ingin masyarakat bisa hidup layak tanpa harus merusak alam," jelasnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyebut program tersebut menunjukkan tanggung jawab sosial tidak hanya soal memberi, tapi membangun ekosistem yang tumbuh bersama.
Dari bibit pohon yang ditanam hingga harapan yang dirajut di setiap rumah, program ini menjadi simbol perubahan dari desa untuk lingkungan yang lebih lestari.
“Lewat program ini, kami ingin memaksimalkan potensi lahan hutan agar bisa lebih produktif, terutama dalam meningkatkan hasil pangan bagi Masyarakat,” ungkap Fadjar.
Sampai saat ini, Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Hutan Lestari Pertamina telah menanam pohon darat dan mangrove lebih dari 8 juta bibit di 337 lokasi.
13 lokasi termasuk dalam program perhutanan sosial. Selain itu, program ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 4 ribu orang dan menambah kenaikan ekonomi sebesar Rp3 miliar per tahun.
BERITA TERKAIT: