Salah satu alumninya, Iqbal Fauzi, kini sukses berkarier sebagai Perwira di PT Pertamina Hulu Energi melalui program Bimbingan Profesi Sarjana Subholding Upstream (BPS SHU) tahun 2024.
Iqbal adalah lulusan Institut Teknologi Bandung dan penerima Beasiswa Sobat Bumi angkatan ke-8. Selama masa beasiswa, ia terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan dan kemampuan kerja sama tim.
Di tengah pandemi, misalnya, Iqbal tetap menjalankan Aksi Sobat Bumi dengan cara kreatif, seperti menggelar webinar, membuat kampanye media sosial, hingga aksi sosial dengan sistem layanan drive-thru.
Pengalaman itu mengasah kemampuannya dalam beradaptasi dan berkolaborasi, dua nilai yang menurutnya sangat berperan dalam tugasnya saat ini di Pertamina.
"Meski kegiatan ini terlihat sederhana, proses di baliknya menuntut sinergi antar tim dan komunikasi dengan stakeholders. Inilah yang saya bawa dalam kehidupan sebagai seorang Perwira, untuk bisa tetap tenang, terbuka pada perubahan, sigap menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan serta mengedepankan kolaborasi demi mencapai tujuan bersama,”
Ia juga belajar bahwa kontribusi sosial dan kepedulian terhadap lingkungan membuat hidup lebih bermakna.
"Dari pengalaman Aksi SoBI, saya belajar bahwa hidup bukan hanya tentang apa yang bisa dicapai untuk diri sendiri, tapi tentang apa yang bisa diberikan untuk orang lain. Bahwa ketika kita punya rezeki, baik itu dalam bentuk uang, tenaga, ataupun waktu, dan kita gunakan untuk membantu sesama atau menjaga alam, maka hidup kita menjadi jauh lebih bermakna," paparnya.
Beasiswa Sobat Bumi sendiri merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina di bidang pendidikan.
Selain bantuan pendidikan dan biaya hidup, program ini juga mengharuskan penerimanya melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dan pengembangan energi terbarukan di desa-desa melalui dua kegiatan utama: Aksi Sobat Bumi dan Desa Energi Berdikari Sobat Bumi.
Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mencetak agen-agen perubahan yang mampu mendorong praktik keberlanjutan di masyarakat.
“Sesuai namanya Sobat Bumi, mereka didorong untuk juga menjalankan peran keberlanjutan Pertamina melalui kegiatan wajib yang dilakukan setiap tahunnya, yakni Aksi Sobat Bumi dan Desa Energi Berdikari Sobat Bumi. Dengan kegiatan tersebut, kami membina mereka agar terampil dalam mendorong praktik-praktik keberlanjutan ke masyarakat,” ujar Rudi.
Menurutnya, beasiswa ini bukan hanya soal bantuan finansial, melainkan juga ruang pembelajaran untuk kontribusi nyata.
Program Beasiswa Sobat Bumi berkontribusi nyata dalam Asta Cita pemerintah terkait pembangunan SDM dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), di antaranya TPB 4 (Pendidikan Berkualitas), TPB 7 (Energi Bersih), dan TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Hingga 2024, tercatat lebih dari 5.000 mahasiswa dari 42 perguruan tinggi di seluruh Indonesia telah menerima manfaat dari program ini. Kampus-kampus mitra tersebar dari Sumatra hingga Papua, termasuk ITB, Universitas Sumatra Utara, dan Universitas Cenderawasih.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa komitmen Pertamina terhadap pendidikan merupakan bagian dari dukungan terhadap program pembangunan nasional.
Generasi muda, ujarnya, diharapkan menjadi agen perubahan yang aktif dalam membangun masa depan bangsa.
"Sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah, generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan yang aktif dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," jelas Fadjar.
BERITA TERKAIT: