Acara ini menjadi wadah memaparkan capaian dan langkah konkret seluruh
subholding Pertamina dalam menerjemahkan prinsip
environmental, social, and governance (ESG) ke dalam strategi dan implementasi nyata.
“Fokus utama Pertamina mendorong setiap
subholding untuk berkontribusi nyata terhadap target
net zero emission (NZE) melalui strategi dan aksi konkret di seluruh aspek ESG," kata Vice President Sustainability Program, Rating & Engagement PT Pertamina (Persero), Indira Pratyaksa, Kamis, 17 Juli 2025.
Strategi tersebut mencakup efisiensi energi, pengembangan bisnis rendah karbon, proyek
carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS), keselamatan operasional, inovasi produk seperti B40 dan SAF, serta tata kelola keberlanjutan pendukung ekspansi global dan akses ke
green financing.
Pada ajang tersebut, Indira memaparkan berbagai capaian penting dari masing-masing
subholding Pertamina. Seperti Pertamina Hulu Energi yang mampu mengimplementasikan 180 program dekarbonisasi hingga menurunkan emisi 1,18 juta ton CO?e (melampaui target 2024), serta pengembangan dua proyek CCS/CCUS strategis.
Kemudian Kilang Pertamina Internasional melakukan efisiensi energi melalui
burner boiler upgrade yang berhasil menurunkan emisi sebesar 431 ribu ton CO?e di 2024.
Sedangkan, Pertamina International Shipping melakukan implementasi
eco-ship design, sistem triple-fuel (LPG dan ammonia), serta komitmen pada NZE 2050.
Lalu PGN dengan memperluas jaringan gas rumah tangga, SPBG, dan pengembangan biomethane dari limbah organik yang berkontribusi pada penurunan emisi hingga 150 ribu ton CO?e per tahun.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga dengan mendorong adopsi produk rendah karbon seperti B40, Pertamax Green 95, dan SAF untuk mengurangi emisi scope 3.
Ada pula Pertamina NRE yang diharapkan tumbuh signifikan dari 2020–2024, dengan portofolio bisnis mencakup geothermal, solar, baterai, O&M, hingga hidrogen.
PNRE juga menargetkan valuasi 10 miliar Dolar AS melalui proyek strategis seperti
gas to power, layanan karbon, biomassa,
green hydrogen, dan PLTS skala besar.
Melalui forum ini, Indira berharap
sustainability dialogue tidak hanya menjadi ajang berbagi strategi dan pencapaian, tetapi juga memperkuat sinergi antar-
subholding serta membuka peluang kolaborasi dengan investor global dalam mendukung proyek dekarbonisasi dan pengembangan bisnis rendah karbon.
“Dukungan finansial dan teknologi dari mitra global sangat krusial untuk mempercepat tercapainya target NZE pada 2060 atau bahkan lebih cepat,” ujar Indira.
BERITA TERKAIT: