Mengutip data Bloomberg, mata uang Garuda itu melemah 20 poin, setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga ke level 5,25 persen.
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan ini terjadi imbas ketidakpastian ekonomi global pasca kebijakan tarif resiprokal Presiden Donald Trump.
"Ketidakpastian ekonomi global meningkat setelah kebijakan tarif resiprokal Trump kepada negara mitra dagang, seperti Indonesia yang masih cukup besar terkena tarif impor 19 persen walaupun sebelumnya 32 persen. Oleh karena itu, BI kembali memangkas suku bunga acuan," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis.
Menurutnya, ketidakpastian ekonomi global ini akan membuat pasar semakin khawatir atas kebijakan tarif AS sekaligus konflik internal yang terjadi antara Bank Sentral AS (The Fed) dengan Trump.
"Kekhawatiran pasar terus berlanjut atas tarif perdagangan Trump, dan meningkatnya seruan dari Trump dan sekutunya untuk menggulingkan Ketua Jerome Powell," tambahnya.
Ia pun memprediksi pergerakan Rupiah pada perdagangan Kamis 17 Juli 2025 akan bergerak fluktuatif, namun cenderung ditutup menguat direntang Rp16.230 hingga Rp16.290 per dolar AS.
BERITA TERKAIT: