Proyek Baterai EV Terintegrasi Hemat BBM Hingga Buka 43.000 Lapangan Kerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 29 Juni 2025, 20:58 WIB
Proyek Baterai EV Terintegrasi Hemat BBM Hingga Buka 43.000 Lapangan Kerja
Peresmian groundbreaking pembangunan Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik (EV) Terintegrasi di kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, Minggu, 29 Juni 2025/RMOL
rmol news logo Pemerintah terus mendorong percepatan hilirisasi industri baterai kendaraan listrik (EV) sebagai bagian dari strategi besar menuju kemandirian energi nasional. 

Salah satu langkah konkretnya adalah pembangunan Ekosistem Industri Baterai EV Terintegrasi di kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, yang resmi dimulai melalui seremoni groundbreaking, Minggu, 29 Juni 2025.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dalam laporannya kepada Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa proyek tersebut memiliki kapasitas awal 15 gigawatt hour (GWh), setara dengan kebutuhan baterai untuk 250.000 hingga 300.000 unit mobil listrik.

Menurut perhitungan Bahlil, produksi tersebut berpotensi menghemat impor bahan bakar minyak (BBM) hingga 300.000 kiloliter. 

“Proyek ini mendukung arahan Bapak Presiden terkait dengan kemandirian energi kita. Ini bisa menghemat impor BBM sekitar 300.000 kiloliter per tahun kalau hanya 15 GWh,” ujar Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa proyek dengan bernilai 5,9 miliar dolar AS atau setara Rp95 triliun tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 49 miliar dolar AS pertahun dan membuka total 43.000 lapangan kerja  

“Ini bukan angka kecil. Lapangan pekerjaan 35.000 yang tidak langsung, yang langsung sekitar 8.000,” ujarnya.

Bahlil juga menegaskan pentingnya keadilan dalam pelaksanaan proyek ini, termasuk melibatkan pengusaha lokal dalam rantai pasok. Ia meminta agar kontraktor, pengadaan makanan, hingga penyediaan BBM tidak hanya dikuasai pengusaha dari ibu kota.

“Hilirisasi atas arahan Bapak Presiden harus berkeadilan: Adil untuk pengusaha daerah, adil untuk masyarakat, adil untuk pemerintah daerah. Jadikan anak-anak daerah menjadi tuan di negerinya sendiri,” tegasnya.

Bahlil turut mengungkap bahwa proyek ini sempat mengalami masa negosiasi yang alot dan penuh dinamika selama lebih dari tiga tahun. Namun, semua bisa diputuskan setelah arahan tegas Presiden Prabowo dalam rapat terbatas pada April lalu.

“Atas perintah itu, kami dari Satgas langsung mulai mengeksekusi. Tidak ada lagi persoalan. Dan hari ini bisa kita sama-sama menyaksikan groundbreaking,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA